Tel Aviv, MINA – Rumah sakit di wilayah-wilayah Israel kebanjiran pasien selama perang dengan pejuang Hamas dan Hezbollah Lebanon. Mereka merawat ribuan tentaranya yang terluka.
Pusat Medis Galilea di Nahariya dan Rumah Sakit Ziv di Safed mengumumkan, rumah sakit di wilayah itu merawat lebih dari 5.000 tentara akibat pertempuran di wilayah utara melawan Hezbollah.
Namun, menurut sumber lain menyatakan, pasien tentara yang dirawat bisa melebihi jumlah yang disebutkan.
Sementara media Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan, jumlah tentara yang mendapatkan perawatan lebih dari 5.650 tentara, baik yang terluka akibat tembakan militan di Lebanon atau karena penyakit lainnya.
Baca Juga: WFP: 100 Ribu Ton Makanan untuk Gaza Tertahan di Pos Pemeriksaan
Direktur kedua rumah sakit tersebut khawatir jika perang terus berlanjut, maka akan lebih banyak lagi korban dan akan mengakibatkan kehancuran bagi Israel.
Direktur Rumah Sakit Ziv, Salman Zarqa mengatakan, Israel tidak pernah mempersiapkan diri untuk pertempuran jangka panjang, sementara pertempuran hari ini berlangsung sudah lebih dari 11 bulan.
Sementara Direktur Galilee Medical Center di Nahariya, Massad Barhoum menyatakan, dirinya belum melihat tanda-tangda perang akan berakhir. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelaparan Mengancam Gaza: WFP Peringatkan Krisis Pangan Semakin Memburuk