Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah Sakit Kehabisan Bahan Bakar, Pasien Gaza Terancam

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

1 Views

Bayi Gaza dirawat di rumah sakit. [Foto: Palinfo]

Gaza, MINA – Kelompok kemanusiaan internasional Médecins Sans Frontières, juga dikenal sebagai Dokter Lintas Batas atau MSF, memperingatkan dalam sebuah pernyataan baru-baru ini bahwa bayi baru lahir dan pasien lainnya berada dalam risiko yang mengerikan karena Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan hampir kehabisan bahan bakar.

Kelompok tersebut memperingatkan bahwa listrik untuk Rumah Sakit Nasser yang didukung MSF, tempat anggota MSF menyediakan perawatan darurat, bersalin, pengobatan anak-anak, luka bakar, dan trauma, mungkin akan diputus di beberapa departemen rumah sakit sehingga pasien tidak mendapatkan “perawatan yang menyelamatkan nyawa.” Palinfo melaporkan, Sabtu (11/1).

Unit perawatan intensif neonatal di rumah sakit tersebut saat ini merawat anak-anak dan bayi baru lahir yang bergantung pada ventilasi mekanis dan inkubator.

“Semua pasien muda ini bergantung pada listrik dari generator bahan bakar,” kata MSF.

Baca Juga: Laporan Euro Med: Israel Lakukan Kekerasan Seksual Massal di Gaza

Rumah Sakit Nasser, serta dua fasilitas lainnya di Jalur Gaza, Rumah Sakit Al-Aqsa dan Rumah Sakit Eropa Gaza, akan berhenti menyediakan layanan karena kekurangan bahan bakar, MSF melaporkan pada Rabu (8/1).

“Ini adalah situasi yang mustahil, karena meskipun kami memprioritaskan bahan bakar yang tersisa untuk departemen yang paling mendesak, kami tahu bahwa bahan bakar tersebut tidak akan bertahan lebih dari 36 hingga 48 jam,” kata Julie Faucon, kepala tim medis MSF di Gaza.

“Meskipun beberapa pasien bertahan hidup dengan susah payah, kurangnya pasokan listrik yang berkelanjutan berdampak pada tingkat perawatan yang dapat kami berikan kepada mereka yang mengalami luka bakar dan trauma,” imbuh Faucon.

Sementara itu, Pascale Coissard, koordinator darurat MSF, memperingatkan bahwa tanpa bahan bakar, bayi baru lahir di Gaza berisiko kehilangan nyawa.

Baca Juga: Brigade Qassam: Sebagian Besar Sandera di Gaza Utara Tewas

“Bayi-bayi di inkubator bergantung pada listrik yang terus-menerus untuk ventilator yang menjaga mereka tetap hidup. Mereka sudah berada dalam kondisi yang sangat rentan, dan pemindahan ke rumah sakit lain akan secara langsung membahayakan nyawa mereka. Menempatkan nyawa anak-anak dalam risiko seperti ini tidak dapat diterima dan merupakan konsekuensi dari blokade Israel yang terus-menerus dan penjarahan terus-menerus terhadap perlengkapan penyelamat nyawa,” jelas Coissard.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Gaza 46.537 Jiwa Sejak 2023

Rekomendasi untuk Anda