Palu, MINA – Rumah Sakit Umum Sis Aljufri di kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, ditetapkan sebagai Crisis Center bagi korban bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah itu Jumat pekan lalu.
Berdasarkan laporan Ketua Tim Assesment MER-C dr Andi Fajar Wela pada Jumat (5/10), setelah MER-C berkoordinasi dengan dr Yogie Prabowo dan dr Riyad yang memimpin tim asal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Rumah Sakit Wirabuana, maka disepakati bahwa RS Sis Aljufri menjadi Crisis Center.
Tim yang tergabung di dalam Crisis Center adalah tim medis MER-C, RSCM, dan RS Sis Al-Jufri yang tersisa.
Sebelum keputusan itu, tim MER-C, dr Yogie dan dr Riyad berkeliling melihat kondisi di beberapa rumah sakit lainnya. Kemudian disimpulkan bahwa yang terbaik dijadikan rumah sakit rujukan trauma adalah RS Sis Aljufri.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Sebelumnya, hasil menilaian Tim Assesment MER-C menyimpulkan bahwa pascagempa 7,4 SR dan tsunami di Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong, koordinasi penanganan gempa sangat kurang, rumah sakit di Palu rusak berat yang mengakibatkan pelayanan lumpuh, rusaknya fasilitas dan banyaknya sumber daya kesehatan yang turut menjadi korban sehingga pelayanan apa adanya, listrik mati, dan banyaknya korban akibat bencana yang tidak dapat ditangani di rumah sakit.
Berkat kerja sama yang baik, RS Sis Aljufri mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan.
Datangnya tim kedua dari RSCM sebanyak 32 orang dan tim kedua dari MER-C diyakini bisa menjadikan layanan dari RS Sis Aljurfri Crisis Center lebih optimal, ditambah lagi dengan adanya rencana MER-C melakukan Mobile Clinic ke daerah yang sulit dijangkau. (L/P2/RI-1/RS3)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mi’raj News Agency (MINA)