Makassar, MINA – Rumah Sakit Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar resmi beroperasi setelah diresmikan pada Rabu (24/7). Fasilitas kesehatan ini diharapkan menjadi pusat layanan medis yang unggul sekaligus rumah sakit pendidikan yang mendorong riset kedokteran berbasis nilai-nilai keagamaan.
RS tersebut dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD), poliklinik, laboratorium, dan kapasitas 200 pasien, rumah sakit ini juga ditargetkan menjadi rujukan utama bagi masyarakat Makassar dan jemaah haji maupun umrah.
Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan Rumah Sakit Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada Rabu (24/7). Peresmian ini disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.
Rumah sakit yang berdiri di atas lahan seluas 7.462 meter persegi ini dibangun sembilan lantai ditambah satu lantai rubanah, dengan total luas bangunan mencapai 23.877 meter persegi. Fasilitas ini mampu menampung hingga 200 pasien dan dilengkapi dengan berbagai unit layanan, termasuk Unit Gawat Darurat (UGD), poliklinik, dan laboratorium.
Baca Juga: Pawai Ta’aruf Muharram di Sabang, Dukungan untuk Palestina
Menag Nasaruddin Umar berharap pengelolaan rumah sakit dilakukan secara profesional, khususnya dalam hal kebersihan dan pelayanan.
“Jadikan rumah sakit ini sebagai rumah sakit yang paling bersih yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan,” katanya.
Selain sebagai rumah sakit pendidikan, Menag ingin rumah sakit ini dimanfaatkan untuk pengembangan riset kedokteran dan layanan kesehatan berbasis nilai-nilai keagamaan.
“Kami berharap bahwa akan lahir Ibnu Sina baru atau Ibnu Rusyd baru di sini,” ujarnya.
Baca Juga: AWG: Zionis Lakukan Genosida Modern, Dunia Islam Gagal Lindungi Gaza
Menag menekankan pentingnya pemberdayaan rumah sakit ini sebagai bagian dari layanan publik yang inklusif. Ia berharap rumah sakit UIN dapat menjadi pusat rujukan berbagai layanan, termasuk untuk jemaah haji dan umrah, serta dapat diakses oleh seluruh masyarakat. []