Haryana, MINA – Sebuah rumah toko bertingkat milik warga Muslim India, Abdul Rasheed (51) mengatakan, polisi menguncinya di dalam bus saat sebuah buldoser menghancurkan tokonya di distrik Nuh, Negara Bagian Haryana di India utara, sebuah distrik mayoritas Muslim yang mengalami bentrokan komunal pekan lalu.
“Saya frustasi. Keluarga dan anak-anak saya bergantung pada sewa yang kami terima dari toko. Kami telah menyewa toko untuk umat Hindu dan Muslim,” katanya kepada Al-Jazeera pada Ahad (6/8).
Dia menambahkan, pihak berwenang tidak memberikan pemberitahuan atau menunjukkan perintah apa pun, dan membuldoser semuanya.
“Ini balas dendam. Mereka menghancurkan hotel, toko, dan rumah. Tidak ada banding dan sidang,” lanjutnya.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Toko milik Rasheed termasuk di antara lebih dari 300 rumah dan bisnis Muslim yang dibuldoser oleh pemerintah Partai Bharatiya Janata (BJP) sayap kanan Haryana sejak Kamis dalam contoh lain dari hukuman kolektif terhadap komunitas atas kekerasan agama.
Sebelumnya, bentrokan dimulai setelah prosesi yang diselenggarakan oleh kelompok Hindu sayap kanan, Vishwa Hindu Parishad (Dewan Hindu Dunia atau VHP) dan sayap pemudanya, Bajrang Dal, mencapai distrik Nuh di Haryana, sekitar 85 km (52 mil) dari New Delhi.
Kedua organisasi tersebut, yang berafiliasi dengan BJP yang berkuasa, sering menjadi berita utama untuk unjuk rasa kekerasan mereka yang menargetkan minoritas agama di India, terutama Muslim dan Kristen.
Kelompok Hindu menyalahkan Muslim, yang mencakup hampir 77 persen dari 280.000 penduduk distrik Nuh, karena dianggap memulai kekerasan.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Mereka mengatakan prosesi mereka dilempari batu dan kendaraan mereka dibakar, yang menyebabkan bentrokan antara kedua komunitas tersebut.
Sementara warga Muslim mengatakan, pemicu kekerasan itu adalah video Facebook yang dirilis oleh Monu Manesar, seorang warga Hindu yang dituduh membunuh dua pria Muslim awal tahun ini karena diduga mengangkut daging sapi. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional