Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah Zakat Tangerang Salurkan Paket Buka Bersama di Pesantren Ibtidaul Hasan

Rana Setiawan - Ahad, 12 Mei 2019 - 22:21 WIB

Ahad, 12 Mei 2019 - 22:21 WIB

3 Views

Tangerang, MINA — Hari kelima Ramadhan, Rumah Zakat Tangerang bersama Relawan Nusantara Tangerang menyalurkan Paket Berbagi Buka Puasa (BBP) di Pesantren Ibtidaul Hasan, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Jum’at, (10/5).

Sebanyak 200 paket BBP diberikan kepada santri dan warga pra sejahtera di lingkungan pesantren.

Tak pelak, penyaluran BBP dari Rumah Zakat Tangerang ini pun disambut antusias pimpinan pesantren dan para santri.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur atas pemberian paket BBP dari Rumah Zakat Tangerang ini, jadi para santri tidak usah memasak untuk menyiapkan makanan berbuka hari ini. Semoga Rumah Zakat semakin maju, dan kedepannya bantuan ini akan terus berlanjut,” kata Pimpinan Pesantren Ibtidaul Hasan, Ustaz Ramli (68).

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

Hampir 27 tahun berdiri sejak tahun 1990, kondisi bangunan di pesantren ini masih memprihatinkan. Nampak dari deretan kamar-kamar berukuran kecil dari bilik bamboo yang dibangun seadanya untuk tempat tinggal para santri yang notabene berasal dari keluarga prasejahtera di sekitar Tangerang.

Kamar-kamar tersebut dihuni para santriwan yang berjumlah sekitar 25 orang, itu pun kondisinya sudah reot. Sedangkan untuk alas tidur hanya menggunakan kasur kumal yang tak lagi layak digunakan.

Sementara itu, untuk santriwati menempati dua bangunan kamar utama ukuran 4×6 meter yang dihuni sekitar 25 orang dengan beralaskan kasur seadanya dan sisanya harus mengalah hanya tidur beralaskan tikar.

Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas belajar, sanitasi, dan dapur umum yang tidak layak digunakan. Sedangkan untuk makan sehari-hari biasanya para santri hanya mengandalkan bekal seadanya yang diberikan keluarga maupun swadaya dari masyarakat sekitar dan donatur lainnya untuk sekedar bertahan hidup.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Meski dengan kondisi yang memprihatinkan, sebanyak 147 santri yang bermukim maupun yang tidak bermukim di pesantren ini menghabiskan waktunya untuk belajar agama seperti belajar tentang fiqih, tafsir, dan mengaji dibawah bimbingan Ustadz Ramli beserta istrinya yang menjadi ustadz satu-satunya merangkap pimpinan pesantren tersebut.(L/R01/P02)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam