Bukares, MINA – Anggota NATO Rumania menolak usulan Panglima Angkatan Darat Inggris, Jenderal Patrick Sanders, bahwa warga negara harus bersiap mengangkat senjata melawan Rusia dalam perang darat hipotetis.
Dikutip dari rt.com pada Ahad (28/1), Sanders yang secara konsisten menyerukan perluasan angkatan bersenjata Inggris, mengatakan dalam pidatonya pada Rabu (24/1) bahwa konflik Rusia dengan Ukraina telah menunjukkan bahwa “tentara warga” seringkali dapat membuat perbedaan di medan perang.
Dia menambahkan bahwa militer Inggris saat ini tidak mampu menangani ancaman dalam lanskap geopolitik modern.
“Teman-teman kita di Eropa Timur dan Utara, yang semakin merasakan ancaman Rusia, sudah bertindak hati-hati, meletakkan dasar bagi mobilisasi nasional,” kata Sanders.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu sejak musim panas lalu, menolak klaim Sanders dalam komentarnya kepada wartawan pada Jumat (26/1).
“Tidak perlu bersiap untuk perang,” katanya, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan kekhawatiran Rumania atas penyebaran konflik Ukraina ke seluruh Eropa.
Namun, Downing Street menjauhkan diri dari komentar Sanders pada hari Rabu, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “skenario hipotetis” panglima militer tersebut “tidak membantu.”
Berbicara di markas besar PBB di New York pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menolak spekulasi bahwa Moskow akan berusaha melibatkan negara-negara lain dalam konflik.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Tidak seorang pun menginginkan perang besar,” kata Lavrov, seraya menambahkan bahwa “kita telah mengalami ‘perang besar’ berkali-kali dalam sejarah kita.”
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengatakan kepada surat kabar Bild pada hari Jumat bahwa saat ini tidak ada bahaya “serangan Rusia atau wilayah NATO atau negara mitra NATO mana pun.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza