Jakarta, MINA – Memanasnya situasi di Timur Tengah berefek rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini, pada akhir pekan lalu, rupiah mengalami penurunan 0,40 persen (62,50 poin) ke posisi Rp15.646 per dolar AS.
“Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS. Pelemahan dipicu oleh memanasnya situasi di Timur Tengah,” ucap Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Senin (28/10).
Konflik Israel ke Iran dan Lebanon membuat situasi di Timur Tengah memanas, “hal ini mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman, diantaranya dolar AS,” kata Ariston.
“Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat lebih kecil, karena kondisi ekonomi AS yang masih solid. Hal ini juga membantu penguatan dolar AS,” ujar Ariston.
Baca Juga: Siti Muthmainnah: Nur Ikhwan Adalah Suami yang Sempurna
Pelaku pasar juga memperkirakan kemenangan Donald Trump di Pilpres AS yang akan dihelat pekan depan. Kepemimpinan Trump sebelumnya, yang memicu perang dagang dengan negara lain, turut mendukung penguatan dolar AS.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.700-15.730. Sementara potensi support di sekitar Rp15.600 per dolar AS,” tutup Ariston.[Ft]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengenang Asy Syahid Nur Ikhwan Abadi, AWG Gelar Talkshow Spesial