Moskow, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menganggap aksesi Finlandia ke NATO dan lokasinya di Eropa utara akan “memacu” ambisi aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan militerisasi Arktik.
“Setelah Finlandia bergabung dengan NATO, mereka akan mengatakan bahwa NATO memiliki kerentanan 1.200 kilometer dengan negara yang telah mereka nyatakan sebagai ancaman langsung terhadap aliansi tersebut, sehingga perlu untuk mengerahkan pasukan Amerika di sana, membangun pangkalan asing, menempatkan depot senjata, dan tingkatkan aktivitas militer,” kata Grushko kepada saluran TV RTRN.
“Karena Finlandia terletak di utara Eropa, ini akan memacu ambisi NATO untuk memiliterisasi Kutub Utara,” kata diplomat Rusia itu.
Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO pada Mei 2022. Pada 31 Maret tahun ini, permohonan Finlandia diratifikasi oleh 30 anggota aliansi. Di sisi lain, tawaran Swedia masih menunggu persetujuan Hungaria dan Turki.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Pada akhir April, Finlandia mencatat peningkatan belanja pertahanan tahun-ke-tahun tertinggi sejak 1962.
Pengeluaran militer negara Nordik itu meningkat dari 1,3 menjadi 2% dari PDB dalam hitungan tahun, didorong oleh sejumlah pembelian yang mahal.
Itu juga menyaksikan peningkatan pengeluaran paling drastis di UE (36%), karena sejumlah pembelian mahal, termasuk armada baru 64 jet tempur F-35 dari produsen senjata AS Lockheed Martin. Pengadaan senilai 10 miliar euro disebut sebagai pembelian terbesar dalam sejarah negara Nordik itu.
Selama akhir Perang Dingin, Finlandia membelanjakan sekitar 1,9% dari PDB-nya untuk pertahanan. Namun, angka tersebut menurun pada tahun-tahun berikutnya, mencapai 1,1% dari PDB pada tahun 2001.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Hanya dua tahun lalu, pembelanjaan pertahanan Helsinki hanya menyumbang 1,3% dari PDB. Namun, pemerintah lima partai Finlandia yang keluar, dipimpin oleh Sosial Demokrat, setuju untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan lebih dari 2 miliar euro ($2,2 miliar) tahun lalu, mengutip perang di Ukraina sebagai pembenaran.
Dengan melakukan itu, Finlandia secara signifikan mengungguli sesama negara Eropa, seperti Lituania, Swedia, dan Polandia, yang mengalami peningkatan terbesar berikutnya dalam anggaran pertahanan mereka masing-masing sebesar 27%, 12%, dan 11%. (T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)