Ramallah, MINA – Pemerintah Rusia dan Aljazair akan mengadakan pembicaraan antar seluruh faksi-faksi Palestina untuk mewujudkan persatuan guna memperjuangkan kemerdekaannya.
Beberapa faksi Palestina telah menerima undangan dari Rusia dan Aljazair untuk mengadakan pertemuan antar faksi Palestina pada Januari ini dan Maret mendatang, MINA melaporkan dari keterangan resmi Hamas, Ahad (15/1).
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah menerima undangan guna mengirimkan delegasi tingkat tinggi dari gerakannya untuk terlibat dalam dialog nasional yang diumumkan presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune baru-baru ini.
Pemimpin Hamas menyambut baik undangan yang disampaikan Duta Besar Aljazair untuk Qatar. Hamas akan mengutus delegasi terdiri dari anggota Biro Politik Hamas Khalil Al-Hayya dan Husam Badran.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Delegasi senior Hamas akan berangkat ke Aljazair pekan ini.
Hamas juga telah menerima undangan dari Rusia untuk menghadiri pembicaraan tentang rekonsiliasi Palestina.
Dalam kunjungan terakhirnya ke Kairo Oktober lalu, Hamas menyampaikan kepada Mesir sebuah inisiatif untuk mencapai rekonsiliasi intra-Palestina tetapi belum menerima tanggapan apapun dari Fatah.
Mengenai pemilu Palestina, Anggota Biro Politik Hamas Abu Marzouq mengatakan, gerakannya memiliki dua syarat untuk berpartisipasi dalam proses ini: tidak membatalkan pemilu dengan jaminan akan diadakan sesuai rencana dan menggunakan UU Pemilu 2005 untuk mengawasi proses pemilu.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Abu Marzouq mencatat, Komisi Pemilihan Umum Pusat Palestina telah menyatakan tuntutan politik ini harus didiskusikan dengan Fatah.
Tentang meningkatnya aksi perlawanan terhadap pendudukan di Tepi Barat, Abu Marzouq menekankan rakyat Palestina harus meningkatkan perlawanan hingga mengakhiri pendudukan untuk menunjukkan gerakannya berkomitmen pada prinsip dan posisi nasionalnya.
Anggota Politbiro Hamas itu menyatakan akan melanjutkan perlawanan sambil menolak kesepakatan politik atau ekonomi dengan otoritas pendudukan Israel. (T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza