
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto: dok. Nahar Net)
Munich, MINA – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Sabtu (17/2) menolak tuduhan bahwa Pemerintah Moskow telah mencampuri pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang membawa Donald Trump berkuasa.
“Jadi selama kita tidak melihat fakta, segala hal lainnya hanya mengoceh,” kata Lavrov pada Konferensi Keamanan Munich, Jerman, Nahar Net melaporkan.
Bantahan itu muncul sehari setelah fihak berwenang AS mendakwa 13 orang Rusia karena menjalankan sebuah operasi rahasia dalam kampanye pemilihan presiden AS.
Surat dakwaan yang diajukan oleh Pengacara Khusus AS Robert Mueller merinci operasi yang menakjubkan sejak tahun 2014 dalam upaya menabur perpecahan di antara warga Amerika Serikat dan mempengaruhi politik negara itu, termasuk pemilihan presiden 2016 .
Baca Juga: Pemerintah Suriah Umumkan Gencatan Senjata di Suwayda, Serukan Kepatuhan Semua Pihak
Mueller menuduh, pada pertengahan 2016, kampanye di bawah arahan Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, menjadi fokus untuk meningkatkan suara Trump dan merendahkan pesaingnya dari Demokrat, Hillary Clinton.
Operasi tersebut diduga melibatkan ratusan orang yang bekerja dalam sif dan dengan anggaran jutaan dolar. Tiga perusahaan Rusia juga masuk dalam dakwaan.
Mueller menuduh anggota kelompok tersebut bertindak sebagai warga negara AS di Facebook, Twitter, YouTube dan Instagram, mengunggah konten yang menjangkau jumlah signifikan dari orang AS. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Utusan Khusus AS: Gencatan Senjata Tercapai antara al-Sharaa dan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Separuh Anak-Anak Afghanistan Alami Kemiskinan Pangan Parah