Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Bela Indonesia, Sebut Komite Olimpiade Internasional Munafik

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 12 menit yang lalu

12 menit yang lalu

0 Views

Istana Kremlin di Moskow, Rusia. (Gambar: Istimewa)

Moskow, MINA – Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menilai Komite Olimpiade Internasional (IOC) menerapkan standar ganda (munafik) terkait reaksi atas penolakan visa atlet Israel oleh Indonesia. Ia membandingkan sikap IOC kali ini dengan perlakuan lembaga tersebut terhadap Rusia dalam kasus serupa di masa lalu.

Dalam pernyataannya di Moskow, Jumat (24/10), Peskov mengatakan IOC tampak inkonsisten dalam menegakkan prinsip “non-diskriminasi” di dunia olahraga internasional. “Kita melihat bahwa sikap IOC berubah-ubah tergantung siapa yang terlibat. Ini menunjukkan adanya standar ganda yang jelas,” ujar Peskov dikutip media Rusia.

Komentar itu muncul setelah IOC menghentikan sementara dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menyusul laporan penolakan visa terhadap atlet Israel yang hendak bertanding di Indonesia.

IOC juga menyarankan agar federasi olahraga internasional tidak menggelar kejuaraan di Indonesia sampai ada jaminan bahwa seluruh atlet, tanpa terkecuali, dapat berpartisipasi.

Baca Juga: Wamenkeu Thailand Mundur Usai Dituduh Terlibat “Online Scam” di Kamboja

Menurut Peskov, langkah IOC tersebut kontras dengan sikapnya terhadap Rusia dalam beberapa tahun terakhir. “Ketika sejumlah negara menolak atlet Rusia dengan alasan politik, IOC tidak mengambil langkah tegas seperti ini,” katanya menegaskan.

Ketegangan antara IOC dan Indonesia bermula dari laporan bahwa sejumlah atlet Israel tidak mendapat izin masuk ke Indonesia untuk mengikuti ajang olahraga internasional.

Pemerintah Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel menegaskan bahwa kebijakan tersebut berkaitan dengan sikap politik luar negeri yang konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Sementara itu, IOC menilai semua negara tuan rumah wajib menjamin akses bagi seluruh peserta tanpa diskriminasi berdasarkan asal negara atau pandangan politik. Dalam kasus ini, IOC menyebut tindakan Indonesia melanggar prinsip dasar Piagam Olimpiade.

Baca Juga: AS Kerahkan Kapal Induk ke Amerika Latin, Ketegangan Militer Meningkat

Sebelumnya, sejumlah negara Eropa juga pernah menolak kehadiran atlet Rusia di berbagai kompetisi sebagai bentuk sanksi atas invasi ke Ukraina. Namun, IOC kala itu tidak mengeluarkan ancaman serupa terhadap negara-negara tersebut, melainkan hanya menyerukan agar olahraga tidak dijadikan alat politik.

Pernyataan Kremlin ini menambah tekanan terhadap IOC yang kini menghadapi kritik dari berbagai pihak karena dianggap tidak konsisten dan terlalu dipengaruhi oleh kepentingan politik. Peskov menegaskan, dunia olahraga seharusnya menjadi arena persatuan, bukan instrumen tekanan geopolitik. []


Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran Tolak Tuduhan AS terkait Intervensi Urusan Negara-Negara Kawasan

Rekomendasi untuk Anda