Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RUSIA CABUT LARANGAN PENGIRIMAN RUDAL S-300 KE IRAN

Rendi Setiawan - Selasa, 14 April 2015 - 16:18 WIB

Selasa, 14 April 2015 - 16:18 WIB

566 Views

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: olympictalk)
<a href=

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: olympictalk)" width="275" height="183" /> Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: olympictalk)

Moskow, 25 Jumadil Akhir 1436/14 April 2015 (MINA) – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mencabut sanksi pengiriman sistem rudal pertahanan udara jenis S-300 ke Iran, sebuah keputusan yang akan meningkatkan kemampuan militer Republik Iran.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry keberatan dengan keputusan Moskow itu dalam pembicaraan  via telepon dngan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

Gedung Putih menunjukkan langkah itu bisa membahayakan rencana mencabut sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari kesepakatan nuklir yang diusulkan, demikian The Washington Post yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan, kesatuan dan koordinasi dengan negara-negara seperti Rusia sangat penting untuk keberhasilan negosiasi masalah nuklir Iran. “Moskow memainkan peran konstruktif dalam pembicaraan nuklir Iran, meskipun ada perbedaan yang tajam antara Rusia dan Barat atas Ukraina,” katanya.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Langkah Putin dengan cepat disambut Teheran.

Sementara di pihak Israel bereaksi keras dengan nada khawatir, sambil menuduh Iran sudah mulai mengembangkan persenjataan nuklirnya, bersamaan dengan mulai berlakunya kesepakatan pada  akhir Juni mendatang.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan sistem rudal bisa dikirim Rusia ke Iran setiap saat.

Rusia menandatangani penjualan senilai 800 juta Dollar AS kontrak untuk menjual sistem rudal ke Iran pada tahun 2007 lalu. Tapi kemudian pengiriman ditangguhkan selama tiga tahun  karena keberatan  pihak Amerika Serikat dan Israel, namun Putin akhirnya mencabut larangan itu, Senin (13/4). (T/P011/P2)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda