Rusia, Cina Tolak Resolusi IAEA Minta Iran Buka Akses Situs Atom-nya

Wina, MINA – Dewan Pengawas Badan Atom Internasional (IAEA)  pada Jumat (19/6) menyetujui resolusi yang diusulkan Jerman, Perancis dan Inggris, berisi seruan kepada Iran untuk memberikan akses pengawas ke situs-situs atom yang tidak diumumkan.

Mikhail Ulyanov, Duta Besar Rusia untuk organisasi internasional berkantor di Wina itu, mengunggah di akun twitter bahwa negaranya dan China telah memilih menentang resolusi itu. News Info melaporkan, Sabtu (20/6).

“Kami percaya bahwa resolusi tersebut dapat menjadi kontraproduktif,” kata Ulyanov, sementara juga “menekankan perlunya Teheran dan IAEA untuk menyelesaikan masalah ini tanpa penundaan.”

Awal pekan ini, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menyampaikan kekhawatirannya bahwa selama lebih dari empat bulan Iran telah menolak akses inspekturnya ke dua lokasi “untuk mengklarifikasi terkait kemungkinan bahan nuklir yang tidak diumumkan dan kegiatan terkait nuklir.”

Kegiatan tersebut diperkirakan dari awal tahun 2000-an, sebelum Iran menandatangani perjanjian nuklir 2015. Iran mempertahankan bahwa Badan Energi Atom Internasional tidak memiliki dasar hukum untuk memeriksa mereka.

Perwakilan Iran untuk IAEA, Kazem Gharibabadi, mengatakan negaranya menolak resolusi tersebut.

“Kami tidak menganggap resolusi ini dapat diterima sama sekali,” katanya.

“Resolusi ini tidak dapat membuat kewajiban hukum untuk Iran bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memberikan dua akses,” lanjutnya.

Para menteri luar negeri Jerman, Prancis dan Inggris membahas Iran pada pertemuan di Berlin Jumat malam, dan mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa resolusi tersebut dapat disahkan dengan “mayoritas yang sangat kuat.”

Perwakilan Amerika Serikat, Jackie Wolcott, mengatakan AS telah mendukung resolusi dan bahwa bola itu sekarang ada di pengadilanIran.

Sejak AS mengundurkan diri secara sepihak dari kesepakatan pada tahun 2018, para penandatangan lainnya, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia dan Cina, tetap berunding membicarakan soal dugaan . (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.