Moskow, MINA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Iran Ebrahim Raisi membahas kerjasama bilateral dan kesepakatan nuklir Iran melalui telepon.
Menurut Kremlin, kedua pemimpin itu juga mencatat perlunya mencapai kesepakatan akhir mengenai pemulihan kesepakatan nuklir Iran, demikian Anadolu melaporkan, Kamis (9/6).
Presiden Rusia menyatakan sikap bersama untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dalam melaksanakan proyek bersama dalam perdagangan dan ekonomi.
“Masalah memastikan stabilitas dan keamanan regional juga disinggung. Secara khusus, komitmen untuk bekerja lebih lanjut dalam kerangka proses Astana untuk mempromosikan pemukiman Suriah telah dikonfirmasi,” kata sebuah pernyataan.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Pembicaraan antara Iran dan kekuatan dunia di Wina untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 telah terhenti di tengah ketidaksepakatan utama antara Teheran dan Washington.
AS keluar dari kesepakatan pada Mei 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran. Sebagai tanggapan, Teheran meningkatkan proses pengayaan uraniumnya dari 3,65 persen yang ditetapkan dalam kesepakatan, menjadi 60 persen. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi