Moscow, MINA – Rusia melalui kementerian luar negerinya pada Kamis (9/5) mendesak komunitas internasional untuk melanjutkan perdagangan dengan Iran meskipun ada sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan melalui situs resminya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk penarikan AS dari perjanjian nuklir Iran serta taktik tekanan oleh Washington pada negara-negara lain untuk menghentikan perdagangan dengan Iran, Anadolu Agency melaporkan.
Kementerian itu menekankan, Iran “dengan cermat” melaksanakan kewajibannya berdasarkan kesepakatan dan keputusannya untuk menangguhkannya sebagian merupakan pendirian terakhir.
Rusia meminta semua peserta kesepakatan, termasuk Iran, untuk menahan diri dari tindakan lebih lanjut, menempatkan perjanjian itu di bawah ancaman.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Awal pekan ini, Iran mengancam akan meninggalkan bagian-bagian dari perjanjian itu karena janji-janji kekuatan dunia yang tidak terpenuhi dan sanksi baru AS terhadap Teheran.
Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kelompok negara-negara P5 + 1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman).
Tak lama kemudian, Washington memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran yang menargetkan sektor energi dan perbankan negara itu. (T/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza