Moskow, 10 Shafar 1436/3 Desember 2014 (MINA) – Pemerintah Rusia mendukung penyelenggaraan pembicaraan antara pemerintah Suriah dengan oposisi untuk mengakhiri krisis hampir empat tahun yang telah menewaskan lebih dari 200 ribu jiwa.
“Moskow merasa harus membantu Damaskus dalam mendukung upaya mencapai penyelesaian masalah politik dalam negeri Suriah berdasarkan prinsip-prinsip dialog tanpa campur tangan pihak luar, “kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich, Rabu.
Lebih lanjut Alexander menyerukan agar semua kekuatan oposisi dapat menghadiri pembicaraan, menekankan partisipasi tidak terbatas pada Koalisi Nasional Suriah saja, tapi juga elemen oposisi lainnya. Press Tv melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Laporan-laporan mengatakan Selasa lalu, kedua belah pihak telah mengkonfirmasi kesepakatan awal, yang diikuti pembicaraan antara delegasi yang dipimpin tokoh kunci oposisi, Ahmed Moaz Al-Khatib, dan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Al-Muallem di Moskow.
Baca Juga: Serikat Pekerja di Pelabuhan Swedia Ancam Blokade Peralatan Militer dari atau Menuju Israel
Sebelumnya, pemimpin Koalisi Nasional Suriah, menyerukan pembicaraan langsung dengan pemerintah Suriah.
“Ini adalah kepentingan rakyat Suriah bagi kita untuk duduk bersama-sama dan menemukan cara untuk menyelamatkan orang-orang dari rasa sakit dan penderitaan,” katanya.
Khatib melanjutkan dengan mengatakan bahwa itu Presiden Suriah Bashar Al-Assad bisa tetap berkuasa untuk waktu yang terbatas dan kemudian mengundurkan diri pada kemudian hari.
Oposisi dan pendukungnya selama ini bersikeras bahwa Assad harus mengundurkan diri dan pemerintahan transisi yang akan dibentuk di Suriah.
Baca Juga: Jenderal Israel Terancam Ditangkap karena Perlakukan Warga Palestina Seperti Binatang
Rusia adalah salah satu negara yang mendukung pemerintah Presiden Bashar Al-Assad. (T/P007/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara di Perbatasan