Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Inginkan Perdamaian Jangka Panjang dengan Ukraina

sri astuti Editor : Ali Farkhan Tsani - Jumat, 14 Maret 2025 - 00:30 WIB

Jumat, 14 Maret 2025 - 00:30 WIB

22 Views

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, saat jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Kamis (13/3). (Foto:Astuti/MINA)

Jakarta, MINA – Terkait konflik yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, menegaskan bahwa negaranya menginginkan perdamaian jangka panjang, bukan sekadar gencatan senjata sementara.

“Ini sudah terjadi berkali-kali. Setelah gencatan senjata, perang justru pecah dengan skala lebih besar. Oleh karena itu, akar konflik harus diselesaikan,” ujarnya dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Kamis (13/3).

Pernyataan ini menyusul laporan terkait kemungkinan tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh Amerika Serikat.

Tolchenov optimistis dengan upaya Presiden AS Donald Trump dalam mendorong rencana gencatan senjata ini. Namun, menurutnya, dialog harus berlangsung langsung antara Rusia dan Ukraina, bukan bergantung pada negara lain.

Baca Juga: China Balas Tarif AS, Naikkan Bea Tambahan 125%

“Kami menunggu informasi resmi dari pihak Ukraina atau Amerika mengenai perundingan di Arab Saudi. Sejauh ini, yang beredar hanya rumor,” katanya.

Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan bahwa perundingan gencatan senjata dilakukan selama kurang lebih delapan jam di kota pelabuhan Jeddah.

Pertemuan di Arab Saudi itu dihadiri oleh Andriy Yermak, Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky; Andrii Sybiha, Wakil Menteri Luar Negeri; Rustem Umerov, Menteri Pertahanan; dan Pavlo Palisa, seorang perwira tinggi di kantor kepresidenan.

Sementara itu, delegasi AS dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.

Baca Juga: Presiden Korsel yang digulingkan Yoon Suk Yeol Pindah dari Kediaman Resmi

Perundingan antara Ukraina dan AS menghasilkan kesepakatan bahwa “negara-negara telah menyepakati gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama para pihak.”

Namun, keputusan mengenai gencatan senjata masih menunggu persetujuan dari Moskow. Sementara Ukraina telah resmi menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh AS tersebut. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahkamah Internasional Akan Sidang Dengar Pendapat tentang Kewajiban Israel

Rekomendasi untuk Anda