Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia, Iran dan Turki Sepakat Dukung Upaya Damai Suriah

Rudi Hendrik - Rabu, 21 Desember 2016 - 05:14 WIB

Rabu, 21 Desember 2016 - 05:14 WIB

372 Views

(Foto: AFP)

IRAN-RUSIA-TURKI.jpg" alt="" width="850" height="479" /> (Foto: AFP)

 

Moskow, 21 Rabi’ul Awwal 1438/21 Desember 2016 (MINA) – Rusia, Iran dan Turki sepakat mendukung upaya untuk menghasilkan kesepakatan damai antara Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan oposisi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, setelah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Turki dan Iran di Moskow, Selasa (20/12).

Perjanjian tersebut terjadi beberapa hari setelah Assad, sekutu utamanya Rusia dan Iran membantu menghancurkan oposisi bersenjata di Aleppo Timur, salah satu benteng pertahanan terakhir dari kelompok oposisi yang telah dikepung selama beberapa bulan.

Lavrov mengatakan, koordinasi trilateral itu akan membantu proses evakuasi ribuan warga Suriah yang masih menunggu untuk meninggalkan bagian kota yang babak belur oleh bom.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

“Kerjasama Turki-Rusia-Iran memastikan evakuasi warga sipil dan kelompok-kelompok bersenjata dari Aleppo timur,” kata Lavrov. Demikian The News Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Dia menambahkan bahwa ia berharap proses evakuasi akan “berakhir” dalam satu atau dua hari ke depan.

Menurut Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, total 37.500 telah dievakuasi dari Aleppo. Sementara perkiraan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sebelumnya pada Selasa menyebut angka 25.000 orang.

Cavesoglu juga menekankan dukungan Turki untuk format Rusia-Turki-Iran untuk menyelesaikan krisis Suriah.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

“Solusi terbaik adalah solusi politik. Kami percaya ini. Kami harus fokus pada ini,” katanya.

Deklarasi bersama pada Selasa itu menandai langkah positif untuk kerja sama antara Ankara dan Moskow, setelah terjadi pembunuhan Duta Besar Rusia Andrei Karlov di ibukota Turki, Senin.Pembunuhan itu terjadi sebulan setelah Rusia dan Turki mulai memperkuat hubungan diplomatik. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Dunia Islam
Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional