Moskow, MINA – Rusia telah mengumumkan gencatan senjata sepihak di Suriah barat laut, tempat pasukan pemerintah Suriah yang didukung Moskow melakukan ofensif sengit untuk merebut wilayah terakhir pemberontak.
Pengumuman itu menyatakan gencatan senjata dimulai Sabtu pagi (31/8), demikian Al Jazeera melaporkan.
Pengumuman itu dikeluarkan pada Jumat (30/8) ketika warga sipil Suriah yang terlantar mencoba melalui perbatasan untuk memasuki negara tetangga Turki, di tengah situasi yang semakin memburuk di provinsi Idlib.
PBB telah memperingatkan bahwa dorongan militer berisiko lebih lanjut terhadap tiga juta penduduk provinsi tersebut, setengah dari mereka sudah terlantar secara internal dari daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai kembali oleh pasukan yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Lebih dari setengah juta warga sipil telah mengungsi sejak serangan dimulai pada akhir April, menurut PBB, dengan lebih dari 500 orang tewas.
Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan, gencatan senjata bertujuan “menstabilkan situasi” di Idlib, mendesak fihak anti-pemerintah untuk “meninggalkan provokasi bersenjata dan bergabung dengan proses perdamaian”.
Tidak ada tanggapan langsung dari kelompok pemberontak. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)