Moskow, MINA – Pihak berwenang Rusia sedang menyusun undang-undang baru yang akan melegalkan dan mengatur perbankan syariah di negara itu, yang awalnya akan diperkenalkan di empat republik mayoritas Muslim sebagai bagian dari skema percontohan, termasuk Chechnya, Dagestan, Tatarstan, dan Bashkiria Rusia.
Laporan harian Rusia Kommersant Implementasi lembaga perbankan non-kredit akan berfungsi sebagai Organisasi Kemitraan Pembiayaan (FPO), menawarkan produk keuangan syariah yang melayani pelanggan Muslim, demikian dikutip dari MEMO, Senin (18/7).
Laporan itu menambahkan, FPO akan berada di bawah yurisdiksi Bank Sentral Rusia, yang akan mengawasi operasi mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (15/7) yang mengumumkan proyek tersebut, Ketua Komite Duma Negara di Pasar Keuangan, Anatoly Aksakov mengatakan: “Kami telah lama menerima banyak permintaan yang relevan dari para aktivis di Bashkiria, Tatarstan, Chechnya, dan republik lain di Kaukasus Utara.”
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Inisiatif ini mendapat perhatian karena beberapa negara di Timur Tengah dan Asia telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di wilayah Rusia ini, tetapi mereka tidak melakukan investasi ini karena alasan agama,” tambah Aksakov.
Langkah itu dilakukan ketika bank-bank negara Rusia telah terkena sanksi-sanksi Barat sebagai tanggapan atas operasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina yang diluncurkan pada Februari. Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memikat investor alternatif dari negara-negara Muslim.
Tahun lalu Komite Duma Negara tentang Pasar Keuangan dilaporkan membentuk kelompok kerja di bidang keuangan Islam, yang bertujuan untuk merangsang investasi dari UEA dan negara-negara Muslim lainnya.
Sektor perbankan Islam global dikatakan tumbuh pada tingkat tahunan 14 persen dan diperkirakan bernilai $ 1,99 triliun, terhitung enam persen saham dalam industri perbankan global non-Islam.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Negara-negara mayoritas Muslim seperti Qatar, Turkiye, Arab Saudi, Malaysia, UEA, Kuwait dan Pakistan menyumbang sebagian besar aset perbankan Islam, 93 persen. Bank Islam pertama yang didirikan di luar dunia Muslim adalah di Inggris pada tahun 2004. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza