London, MINA – Rusia melakukan serangan udara ke sasaran milisi oposisi di barat laut Suriah pada Selasa (10/9) untuk pertama kalinya sejak negara itu mengumumkan gencatan senjata pada 31 Agustus, kata lembaga pengamat perang yang berbasis di Inggris.
Gencatan senjata yang menghentikan empat bulan pengeboman udara dan artileri dahsyat oleh pemerintah Suriah dan sekutu Rusia-nya, telah berlangsung meskipun pertempuran terus-menerus terjadi di lapangan.
“Pesawat Rusia melakukan dua serangan terhadap posisi yang dipegang oleh kelompok-kelompok jihadis di distrik Kabani di provinsi Latakia yang berbatasan dengan Idlib,” kata kepala lembaga monitor perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rami Abdel Rahman, demikian Nahar Net melaporkan.
Dia mengatakan, tidak jelas apakah serangan itu hanya sekali atau menyatakan runtuhnya gencatan senjata terbaru.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ini adalah perjanjian kedua antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi aliansi Hayat Tahrir Al-Sham sejak 1 Agustus. Yang sebelumnya runtuh setelah berlaku hanya beberapa hari.
Aliansi Hayat Tahrir Al-Sham yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaida Suriah, mengendalikan sebagian besar Idlib serta bagian dari provinsi Aleppo dan Latakia.
Wilayah yang berpenduduk sekitar tiga juta orang ini adalah salah satu wilayah oposisi terakhir yang melawan pasukan Presiden Bashar Al-Assad. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)