Hamburg, 9 Rabi’ul Awwal 1438/9 Desember 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Kamis (8/12) mengatakan bahwa tentara Pemerintah Suriah telah menghentikan serangannya terhadap Aleppo untuk memungkinkan evakuasi warga sipil dari daerah terkepung yang dikuasai oposisi.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa hari ini, operasi tempur oleh tentara Suriah telah dihentikan di Aleppo Timur karena ada operasi besar yang dilakukan untuk mengevakuasi warga sipil,” kata Lavrov di Hamburg, Jerman, demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Menteri yang menghadiri pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) menambahkan, akan ada 8.000 pengungsi bepergian sejauh lima kilometer (3 mil).
Baca Juga: Serangan Israel terhadap Pasukan PBB ‘Kejahatan Perang’
Rusia adalah sekutu utama Presiden Bashar Al-Assad yang turut berperan besar dalam serangan udara mendukung operasi pembebasan Aleppo Timur mendukung pasukan pemerintah.
Di Washington, Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, pengumuman itu merupakan indikasi bahwa sesuatu yang positif bisa terjadi.
Oposisi Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) berada di ambang kekalahan penuh di benteng terakhir mereka Aleppo Timur dalam menghadapi pasukan Suriah.
Pengumuman Lavrov muncul setelah enam negara barat termasuk AS menyerukan gencatan senjata segera dalam menghadapi bencana kemanusiaan di Aleppo. Rusia dan Iran selaku sekutu Suriah didesak untuk menggunakan pengaruhnya kepada Presiden Assad untuk mengamankan gencatan senjata.
Baca Juga: Hezbollah Serang Tel Aviv dan Haifa dengan Skuadron Nirawak
Pejabat bantuan PBB Jan Egeland pada Kamis mengatakan di Jenewa, Pemerintah Suriah telah resmi mengirim bantuan yang diatur PBB ke dalam Aleppo Timur untuk pertama kalinya.
Dia mengatakan, pemerintah akhirnya sepakat atas rencana PBB untuk mengirim bantuan di lini depan. Namun, persetujuan tersebut tidak selalu menghasilkan pengiriman bantuan yang sebenarnya di lapangan.
Pemerintah Suriah sudah tiga minggu melakukan operasi besar-besaran untuk merebut kembali timur Aleppo yang dikuasai oleh oposisi sejak 2012.
Oposisi telah kehilangan 80% wilayahnya di Aleppo Timur.
Baca Juga: Demo Pecah di Tel Aviv, Protes Pemecatan Gallant oleh Netanyahu
Menurut lembaga pemantau khusus yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), mengungkapkan setidaknya 384 warga sipil, termasuk 45 anak-anak, telah tewas dalam serangan pasukan pemerintah dan sekutunya di Aleppo timur sejak operasi dimulai. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perang Hezbollah-Israel Tewaskan 3.000 Orang Lebanon