Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Seru OPCW Selidiki Serangan Kimia di Suriah

Rudi Hendrik - Jumat, 7 April 2017 - 17:50 WIB

Jumat, 7 April 2017 - 17:50 WIB

364 Views

Anak Suriah korban serangan senjata kimia. (Foto: AA)

Anak Suriah korban serangan senjata kimia. (Foto: AA)

Moskow, 10 Rajab 1438/7 April 2017 (MINA) – Rusia, sekutu utama Presiden Bashar Al-Assad, menyeru Dewan Keamanan PBB untuk mendesak Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengirim misi pencarian fakta terkait serangan bahan kimia di kota Khan Sheikhon, provinsi Idlib, Suriah.

“Sangat penting untuk menyeru misi pencari fakta OPCW yang bertugas menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Tahun 2016, sebuah penyelidikan oleh PBB dan OPCW mengklaim bahwa militer Suriah kemungkinan menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil pada beberapa kesempatan.

Meski pemerintah Suriah dituding kuat sebagai pihak yang menyerang warga sipil dengan bahan kimia pada Selasa (4/4) yang menewaskan sedikitnya 86 jiwa, tapi pemerintah Rusia masih berjanji akan melindungi Assad.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

“Federasi dan militer Rusia terus mendukung operasi anti-terorisme dan pembebasan negara, yang sedang dilakukan oleh angkatan bersenjata Suriah,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan hari Rabu (5/4), sudah waktunya bagi Rusia untuk memikirkan kembali hubungannya dengan pemerintah Assad.

“Tidak ada keraguan dalam pikiran kita bahwa rezim Suriah di bawah kepemimpinan Bashar Al-Assad bertanggung jawab atas serangan mengerikan ini,” kata Tillerson kepada wartawan di Departemen Luar Negeri.

Pengamat internasional telah mendokumentasikan daftar panjang serangan kimia mematikan sejak konflik Suriah dimulai pada Maret 2011. (T/RI-1/RS1)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Asia
Palestina
Internasional