Johannesburg, MINA – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menekankan perlunya negara Palestina yang merdeka untuk menyelesaikan krisis Gaza.
Menlu Lavrov menyampaikan pernyataan tentang Gaza pada Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Anadolu Agency melaporkan, Jumat (21/2).
“Masalah Palestina yang belum terselesaikan telah meningkatkan kekerasan tidak hanya di Gaza tetapi juga di Lebanon, Suriah, dan Yaman,” ujarnya.
Ia mengatakan Barat berupaya mempertahankan dominasinya atas dunia, yang bertentangan dengan realitas multipolaritas dan menggoyahkan situasi geopolitik.
Baca Juga: ICJ Akan Gelar Sidang Baru tentang Pendudukan Israel atas Wilayah Palestina
“Meskipun ada resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, kolonialisme belum dihapuskan hingga saat ini. Masih ada 17 kawasan di dunia yang belum memiliki pemerintahan sendiri. Praktik kolonial menguat di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya,” lanjutnya.
Ia menyoroti bahwa titik-titik ketegangan semakin meningkat di dunia.
“Dalam 1,5 tahun terakhir, 47.000 warga sipil Palestina telah kehilangan nyawa akibat konflik Palestina-Israel. Ini adalah jumlah tertinggi sejak Perang Dunia II. Solusi akhir untuk konflik ini hanya mungkin melalui formula dua negara dan pembentukan negara Palestina merdeka yang dapat hidup dalam damai dan aman dengan Israel,” imbuhnya.
Merujuk pada situasi di kawasan Asia-Pasifik, Lavrov mengatakan bahwa NATO melanjutkan aktivitasnya di sana dan mencoba menghalangi pembangunan negara-negara di kawasan tersebut.
Baca Juga: Norwegia Resmi Jalin Hubungan Diplomatik dengan Palestina
Ia mengatakan bahwa perluasan NATO di Eropa malah menyebabkan krisis Ukraina. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Yaman Berlakukan Boikot Produk AS dan Israel