Damaskus, MINA – Rusia dan Suriah telah memulai latihan angkatan udara dan pertahanan udara bersama untuk memastikan efisiensi sistem pertahanan udara Rusia dalam mengendalikan wilayah udara negara Arab itu.
Latihan pertahanan dimulai pada Rabu (5/7) dan akan berlangsung selama enam hari, menurut Laksamana Muda Oleg Gurinov, Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah.
“Dalam pelatihan, direncanakan untuk menyelesaikan masalah aksi bersama pasukan penerbangan, pertahanan udara, dan peperangan elektronik dalam menangkis serangan udara,” kata Gurinov pada Selasa lalu. Press TV melaporkan.
Dia mencatat bahwa ada sembilan pelanggaran aturan keselamatan penerbangan oleh drone dari koalisi pimpinan AS dilaporkan di Suriah utara selama satu hari terakhir.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Peningkatan jumlah penerbangan yang tidak berkonflik menambah eskalasi ketegangan dan sama sekali tidak mendorong kerja sama yang saling membangun,” kata Gurinov.
“Kami ulangi bahwa pihak Rusia tidak bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan kendaraan udara tak berawak yang tidak terkoordinasi,” tambahnya.
AS dan sekutunya menginvasi Suriah pada tahun 2014 dengan dalih memerangi kelompok teroris ISIS.
Pasukan Amerika sejauh ini mempertahankan kehadiran ilegal mereka di Suriah, meskipun ISIS sudah kalah pada akhir 2017.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Rusia telah membantu pasukan Suriah dalam pertempuran yang sedang berlangsung di Suriah, terutama memberikan dukungan udara untuk operasi darat melawan teroris yang didukung asing. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan