Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Tuduh AS Bertindak Seperti “Koboi” di Laut Venezuela

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 10 detik yang lalu

10 detik yang lalu

0 Views

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas berpidato untuk Sidang Umum PBB melalui rekaman, Kamis, 25 September 2025. (Gambar: @cochinkid / X)

New York, MINA – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela meningkat tajam setelah Rusia menuduh Washington bertindak seperti “koboi” menyusul serangan militer AS terhadap sejumlah kapal yang diduga membawa narkoba di lepas pantai Venezuela dalam beberapa pekan terakhir.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menilai tindakan AS tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip hak asasi manusia.

“Kapal yang di dalamnya terdapat orang-orang langsung ditembaki di laut lepas tanpa pengadilan atau penyelidikan. Ini dilakukan berdasarkan prinsip koboi: ‘tembak dulu’,” ujarnya dalam sidang Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Al-Jazeera, Ahad (12/10).

Rusia memperingatkan bahwa langkah sepihak AS dapat memicu konflik bersenjata baru di kawasan Amerika Latin. “Venezuela memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa Washington siap beralih dari ancaman menuju tindakan militer,” lanjut Nebenzia.

Baca Juga: Norwegia vs Israel, Massa Pro-Palestina Gelar Aksi Demonstrasi di Oslo

Sementara itu, Duta Besar Venezuela untuk PBB, Samuel Moncada, menuduh Washington meningkatkan kehadiran militernya di wilayah sekitar serta menggunakan retorika provokatif yang menimbulkan ancaman nyata bagi negaranya.

“Venezuela kini berada dalam situasi di mana sangat rasional untuk memperkirakan akan terjadi serangan bersenjata dalam waktu dekat,” tegasnya.

Sejumlah negara seperti Prancis, Yunani, dan Denmark menyerukan penyelesaian damai melalui diplomasi serta meminta semua pihak menahan diri dan menghormati hukum internasional.

Ketegangan antara AS dan Venezuela sudah berlangsung lama, berakar dari perbedaan ideologi politik sejak masa Presiden Hugo Chávez hingga pemerintahan Nicolás Maduro. AS menuduh Caracas terlibat dalam perdagangan narkoba dan pelanggaran HAM, sementara Venezuela menilai sanksi serta intervensi Washington sebagai bentuk penjajahan modern.

Baca Juga: [POPULER MINA] Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Indonesia Tolak Atlet Israel

Insiden terbaru ini menambah ketegangan geopolitik di Amerika Latin, wilayah yang selama ini dianggap sebagai “halaman belakang” pengaruh AS. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga di London Demo Dukung Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Amerika
Internasional