Rusia Tuduh AS Langgar Resolusi PBB

Washington, MINA – Dalam pidatonya di PBB pada Jumat (27/9), Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menuduh Amerika Serikat () melanggar sejumlah , di antaranya perjanjian nuklir Iran, resolusi Palestina dan perang Libya.

Lavrov mengatakan, serangan terhadap hukum internasional mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dan dia mengkritik Washington karena menarik diri dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, demikian dikutip dari Anadolu.

“AS menarik diri dari JCPOA, yang didukung oleh resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa 2231, menolak kewajibannya dan mulai menuntut pihak lain untuk bermain dengan aturan Amerika dan untuk menyabot pelaksanaannya,” kata Lavrov kepada Majelis Umum PBB.

Lavrov mengatakan, Washington juga mengikis resolusi PBB tentang kerangka hukum internasional proses perdamaian Timur Tengah.

“AS menyarankan untuk menunggu semacam ‘Kesepakatan Abad Ini’, sementara mereka mengambil keputusan sepihak tentang Yerusalem dan Dataran Tinggi Golan,” ujar dia, merujuk pada pengakuan Washington atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan aneksasi Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Lavrov juga menekankan bahwa solusi dua negara penting untuk memuaskan aspirasi sah rakyat Palestina dan memberikan keamanan bagi Israel dan kawasan, tetapi kini dalam bahaya karena langkah-langkah AS.

Beralih kepada kekerasan di Libya, dia mengatakan, anggota NATO mengebom negara itu dan secara terang-terangan melanggar resolusi PBB.

“Anggota NATO juga dibimbing oleh logika aturan berdasarkan aturan mereka. Ini mengakibatkan kehancuran negara Libya,” tutur dia.

Dia menambahkan bahwa negara-negara Afrika paling terpengaruh oleh “petualangan NATO” dan menuduh beberapa negara melindungi teroris dan bahkan bekerja sama dengan mereka seperti yang terjadi di Afghanistan, Libya dan Suriah. (T/RS3/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: bahron

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.