Moskow, MINA – Rusia menuduh Amerika Serikat dan Uni Eropa menggunakan isu Ukraina untuk mengalihkan perhatian negara-negara berkembang dari masalah Timur Tengah, terutama Palestina.
“Lewat pengalihan isu tersebut, krisis-krisis yang berusaha diselesaikan oleh negara-negara berkembang menjadi korban “kemunafikan dan insting kolonial Barat, yang terobsesi dengan kepentingan egois untuk memaksakan tuntutannya ke seluruh dunia,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Sidang DK PBB tentang situasi di Timur Tengah di New York, Amerika Serikat, Selasa (25/4).
Lavrov menyebut Kuartet Timur Tengah–inisiatif internasional oleh Rusia, AS, PBB dan EU untuk mencari penyelesaian konflik Israel-Palestina–telah menjadi korban tindakan tersebut.
Dia meminta PBB untuk mematuhi keputusan Dewan Keamanan, terutama yang berkaitan dengan penyelesaian Israel-Palestina.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Kami juga meminta Sekretaris Jenderal PBB (Antonio Guterres) agar lebih proaktif menjalankan tugasnya sebagai moderator Kuartet, tanpa menunggu izin,” kata Lavrov.
Lavrov juga menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk menghentikan tindakan sepihak yang membahayakan kemungkinan terwujudnya solusi dua negara.
“Dengan penyesalan dan keprihatinan mendalam, kami menyatakan bahwa masalah Palestina tetap jauh dari kemajuan positif,” katanya. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon