Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RUSIA TUDUH BARAT MANFAATKAN KESEPAKATAN SENJATA KIMIA SURIAH

Admin - Senin, 23 September 2013 - 05:27 WIB

Senin, 23 September 2013 - 05:27 WIB

366 Views ㅤ

Moskow, 17 Dzulqa’idah 1434/23 September 2013 (MINA) – Rusia telah menuduh Barat berusaha mengeksploitasi kesepakatan senjata kimia dengan Suriah untuk mengancam Presiden Suriah Bashar al-Assad melalui kekuatan resolusi PBB.

Pemerintah Assad telah menyerahkan informasi tentang senjata kimianya pekan lalu untuk pengawas senjata yang didukung PBB, memenuhi tenggat waktu pertama dari ambisi kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan Rusia, Aljazeera melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA), Senin (23/9).

AS, Prancis dan Inggris menginginkan resolusi Dewan dikeluarkan di bawah Bab 7 Piagam PBB, yang bisa mengotorisasi sanksi atau intervensi militer jika Damaskus ingkar pada komitmennya.

Namun Rusia bersama Cina telah memblokir tiga draft resolusi terhadap Suriah sejak pemberontakan terhadap Assad 2011 meletus. Rusia menentang ancaman kekerasan Barat terhadap sekutunya yang terus  didukungnya selama perang saudara Suriah.

Baca Juga: Paus Leo XIV Serukan Perdamaian Gaza dan Ukraina

“Mereka melihat dalam kesepakatan AS-Rusia tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan planet ini dari jumlah senjata kimia yang signifikan di Suriah, tetapi sebagai kesempatan untuk melakukan apa yang Rusia dan Cina tidak akan izinkan, yaitu mendorong resolusi yang melibatkan (ancaman) kekuatan terhadap rezim dan melindungi oposisi,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Lavrov juga mengatakan Rusia siap untuk mengirim pasukan ke Suriah untuk menjamin keamanan inspektur senjata kimia PBB.

“Kami bersedia untuk mengirim tentara kami dan polisi militer untuk berpartisipasi.”

Assad setuju untuk menghancurkan senjata kimia Suriah setelah serangan gas sarin di pinggiran kota Damaskus bulan lalu, serangan kimia paling mematikan di dunia setelah 25 tahun.

Baca Juga: Asap Klorin Beracun Membuat 160 Ribu Warga Catalonia, Spanyol Terisolasi

Washington menuduh pasukan Assad melaksanakan serangan itu, yang katanya menewaskan lebih dari 1.400 orang, meskipun kelompok pemantau dan pemerintah Barat lainnya telah menyebutkan korban tewas jauh lebih rendah.

Assad menyalahkan pemberontak atas serangan itu dan mengatakan itu tidak masuk akal bagi pasukannya untuk menggunakan senjata kimia, ketika mereka berada di atas angin dan sementara inspektur kimia PBB tinggal di pusat Damaskus. (T/P09/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Zelensky Nyatakan Siap Berdialog dengan Rusia, Usulkan Gencatan Senjata 30 Hari

 

 

 

Baca Juga: Zelensky Tolak Gencatan Senjata 3 Hari dari Putin, Desak Gencatan Senjata Lebih Panjang

Rekomendasi untuk Anda