Moskow, MINA – Juru Bicara Kremlin Rusia Dmitry Peskov mengatakan, Turki memikul tanggung jawab untuk menghentikan gerilyawan yang ditempatkan di provinsi barat laut Idlib, Suriah, dari meluncurkan serangan dan menembakkan proyektil pada fasilitas sipil dan target Rusia.
Peskov pada Jumat (31/5) menjelaskan, Pemerintah Moskow tidak tergerak untuk sementara waktu oleh seruan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk gencatan senjata di Idlib.
Ia menekankan bahwa para militan adalah pihak yang harus menerapkan penghentian permusuhan untuk mencegah lebih banyak kematian warga sipil dan masuknya pengungsi ke Turki.
“Kami benar-benar membutuhkan gencatan senjata di Idlib dan yang perlu dicapai adalah agar para teroris berhenti menembaki sasaran sipil dan fasilitas tertentu tempat pasukan kami berada,” kata Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang permintaan Erdogan untuk gencatan senjata.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ini adalah tanggung jawab pihak Turki,” tegasnya, demikian Press TV melaporkan.
Pada 23 Mei, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sistem rudal permukaan-ke-udara telah berhasil menggagalkan serangan oleh militan pada pangkalan udara utama di pantai barat provinsi Latakia.
Kementerian mengumumkan dalam sebuah pernyataan, gerilyawan yang ditempatkan di zona de-eskalasi provinsi Idlib telah meluncurkan empat rudal menargetkan pangkalan udara Hmeimim yang strategis.
Pernyataan itu menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan semua proyektil sebelum mengenai situs tersebut. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata