Manama, 2 Dzulhijjah 1437/4 September 2016 (MINA) – Pemerintah Rusia mengkorfirmasi untuk pertama kalinya akan menghadiri Konferensi Perbankan Islam Dunia (WIBC – World Islamic Banking Conference) di Hotel Gulf Manama, Bahrain, 5-7 Desember mendatang.
Langkah Rusia ini adalah dalam rangka pendekatan kepada perbankan Islam global yang dinilainya berkembang pesat, sehingga Rusia memerlukannya untuk kemantapan keuangan negara komunis itu, saat krisis melanda dunia saat ini.
Menurut laporan MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber Euro-Asia Industry, delegasi Rusia ke WIBC ke 23 tersebut akan dipimpin oleh Wakil Gubernur Bank Sentral Rusia, Alexander P. Torshin.
Delegasi Rusia, sebagai peserta baru dalam Industri Keuangan Islam, dijadwalkan akan berbicara tentang pentingnya Keuangan Islam berkaitan dengan kondisi ekonomi saat ini.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Stabilisasi ekonomi telah menjadi prioritas utama bagi para pemimpin Rusia, mengingat ketidakpastian ekonomi global dan pasar minyak dunia. untuk itu, Rusia berupaya mencari sumber-sumber lain dari investasi yang dapat membantu meningkatkan fondasi ekonomi negara. Di antaranya adlah melalui peluang industri keuangan Islam.
Euro-Asia Industry dalam sebuah artikel memaparkan, dengan aset global 2 triliun dolar AS (lebih dari Rp26.522 triliun), keuangan Islam saat ini menjadi salah satu industri yang paling cepat berkembang, dan diharapkan dapat mencapai angka 3 triliun dolar AS pada tahun 2018.
Rusia tengah menyiapkan draft ke arah jalur partisipasi yang lebih besar dalam keuangan Islam dan ekonomi Islam untuk mengatasi kondisi ekonomi saat ini.
Menjadi peserta terbaru dalam Konferensi Perbankan Islam Dunia ini, Rusia akan mencoba menggunakan sistem keuangan Islam sebagai cara baru pembiayaan bagi perbankan dan membangun ekonominya dengan menyambut investor internasional dari pasar negara berkembang.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Dalam rangka menarik pasar keuangan baru, Rusia juga telah bekerjasama dengan bank-bank di pasar negara berkembang untuk mengembangkan inisiatif baru.
Hal ini dapat dilihat dalam pengembangan terbaru dari kesepakatan yang ditandatangani antara Vnesheconombank, Sberbank, Tatfondbank dengan Islamic Development Bank (IDB) untuk mendukung inisiatif keuangan Islam di negara itu.
Adapun lembaga keuangan pertama Rusia yang didirikan pada prinsip-prinsip perbankan syariah mulai beroperasi Maret 2016 lalu di kota Kazan. Demikian artikel dalam Euro-Asia Industry. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon