New York, MINA – Usul Amerika Serikat untuk membentuk tim ahli baru guna menyelidiki dugaan serangan senjata kimia di Suriah, gagal lolos di Dewan Keamanan PBB, setelah Rusia menjatuhkan veto atas usul itu .
Pemungutan suara hari Selasa (10/4) terjadi di tengah perang kata-kata yang meningkat antara Washington dan Moskow, serta ancaman besar aksi militer Barat menanggapi dugaan serangan gas di kota Douma yang dikuasai oposisi Suriah.
Rusia memblokir teks yang disusun Amerika Serikat (AS) tersebut dengan hak vetonya. Dua belas anggota dewan memberikan suara mendukung. Adapun Bolivia bergabung dengan Rusia dan Cina abstain.
Syarat untuk lolosnya sebuah resolusi, dibutuhkan sembilan suara dan tidak ada veto dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, yaitu Rusia, Cina, Perancis, Inggris, atau Amerika Serikat.
Namun, Trump telah menjanjikan tindakan cepat menanggapi serangan kimia Suriah, dengan dukungan Dewan Keamanan atau tidak.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Rusia berpendapat tidak dapat mendukung proposal AS karena diyakini akan mengarah pada bias,” kata Mike Hanna Al Jazeera, melaporkan dari markas PBB di New York.
Ini adalah yang ke-12 kalinya Rusia menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan untuk memblokir tindakan terhadap pemerintah Presiden Suriah Bashar Al-Assad, sekutu utamanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris