Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia Waspadai Potensi Penumpukan Militer Jepang di Dekat Perbatasannya

Rudi Hendrik - Rabu, 4 Januari 2023 - 08:47 WIB

Rabu, 4 Januari 2023 - 08:47 WIB

21 Views

Militer Jepang. (Gambar: dok. Air University)

Moskow, MINA – Rusia memperingatkan akan mengambil langkah pembalasan terhadap potensi pembangunan militer oleh Jepang di dekat pulau-pulau yang disengketakan oleh kedua negara.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko membuat pernyataan pada hari Selasa (3/1) dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia ITAR-TASS.

Bulan lalu, penyiar Jepang NHK mengutip kementerian pertahanan negara itu yang menyatakan bahwa Tokyo dapat mengerahkan “rudal supersonik” di pulau Hokkaido, Press TV melapokan.

Pulau ini terletak kurang dari 10 kilometer (enam mil) dari kepulauan yang dikenal di Rusia bernama Kuril dan di Jepang bernama Wilayah Utara.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Rudenko mengatakan, rencana Tokyo untuk menyebarkan misil di Hokkaido merupakan tantangan serius.

“Jika praktik seperti itu berlanjut, kami akan dipaksa untuk menerapkan tindakan pembalasan yang tepat untuk memblokir ancaman militer yang dihadapi Rusia,” tambah diplomat itu.

“Kami menganggap aktivitas Tokyo [menjadi] tantangan serius bagi keamanan negara kami dan Asia-Pasifik secara keseluruhan,” kata Rudenko.

Rusia dan Jepang belum secara resmi mengakhiri permusuhan Perang Dunia Kedua karena kebuntuan mereka atas pulau-pulau yang direbut oleh Uni Soviet pada akhir perang.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Rusia sendiri telah memiliki pangkalan militer di Kepulauan Kuril sejak Perang Dunia II dan telah mengerahkan sistem rudal di sana.

Pejabat Rusia itu juga menyesalkan bahwa “arah anti-Rusia” Jepang telah membuat pembicaraan perjanjian damai menjadi tidak mungkin.

Rudenko juga mengutuk “percepatan militerisasi” Jepang dan peningkatan anggaran militernya yang “belum pernah terjadi sebelumnya”. (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Asia
Palestina
Internasional