New York, 15 Dzulhijjah 1436/29 September 2015 (MINA) – Presiden Russia Vladimir Putin menepis tuduhan jika Russia melakukan intervensi militer di Suriah. Putin mengatakan Russia tidak memiliki otoritas untuk melakukan serangan udara ataupun darat.
Amerika Serikat (AS) pernah menuduh Russia mengirimkan jet tempur, tank, artileri, dan tentara Angkatan Darat (AD) untuk membantu pasukan yang loyal terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan kelompok anti-Assad.
“Kami tidak memiliki otoritas apapun. Jika kami akan beraksi, kami pasti akan sangat menghormati norma hukum internasional,” ujar Putin dalam agenda Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), hari ini (29/9/2015), seperti dilaporkan Channel NewsAsia, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Norma hukum internasional itu, lanjut Putin, memerlukan permintaan langsung dari pemerintah negara terkait atau otoritas resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Putin juga membantah jika tentara AD Russia bergabung dengan tentara Assad di Suriah. “Terkait dengan pasukan darat, tidak ada yang bisa dibicarakan mengenai keterlibatan Russia,” kata Putin. Russia sebelumnya dilaporkan hanya mengirimkan senjata. Laporan itu dikonfirmasi tentara Suriah.
Presiden AS Barack Obama dan Prancis Francois Hollande mendorong anggota PBB menggulingkan Assad. Tapi, Putin tidak setuju mencampuri urusan pemerintah negara lain. “Saya menghormati AS dan Prancis. Tapi, mereka bukan warga Suriah. Jadi sebaiknya tidak terlibat dalam memilih pemimpin di negara lain,” pungkasnya. (T/P020/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris