PENGUNGSI.jpg" alt="Rombongan migran dan pengungsi berjalan kaki menyusuri rute Balkan. (Foto: EPA/Djordje Savic)" width="600" height="382" /> Rombongan migran dan pengungsi berjalan kaki menyusuri rute Balkan. (Foto: EPA/Djordje Savic)
Ljubljana, 30 Jumadil Awwal 1437/9 Maret 2016 (MINA) – Rute Balkan bagi pengungsi dari Yunani ke Eropa utara telah diblokir setelah sejumlah negara berbalik menutup perbatasan mereka.
Slovenia dan Kroasia, dua negara di sepanjang rute yang dilalui, pada Selasa (8/3) malam mengatakan, jika ada pengungsi yang ingin transit menuju negara-negara lain akan diizinkan untuk masuk.
Serbia mengindikasikan akan mengikuti langkah itu. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Slovenia mengatakan, satu-satunya pengecualian adalah kepada orang yang ingin mendapat suaka di negara itu.
Baca Juga: AS Setujui Penjualan Paket Senjata Senilai USD 3 Miliar untuk Israel
Langkah-langkah itu mengikuti keputusan Pemerintah Austria yang pada bulan Februari membatasi jumlah pengungsi melewati wilayahnya.
Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz pada Selasa menyambut baik berita kebijakan Slovenia dan Kroasia.
Namun, pengetatan perbatasan dalam beberapa pekan terakhir menciptakan hambatan di perbatasan Yunani dengan Macedonia. Lebih dari 13.000 orang kini terdampar di perbatasan sisi Yunani, menunggu Macedonia membuka perbatasannya untuk mereka.
Tidak ada reaksi resmi dari Pemerintah Athena kepada Slovenia dan Kroasia, tetapi sumber Pemerintah Yunani mengatakan kepada kantor berita AFP pada Rabu (9/3), perbatasan di jalur Balkan sekarang dianggap “de facto tertutup”. (T/P001/P2)
Baca Juga: PKK Umumkan Gencatan Senjata dengan Turkiye
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bertemu di Gedung Putih, Trump Malah Usir Zelensky