Gaza, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada bantuan kemanusiaan yang berhasil disalurkan kepada warga sipil Gaza yang mengalami kelaparan parah.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, pada Rabu (21/5) mengatakan, hal itu disebabkan oleh tidak amannya rute tunggal yang disetujui militer Zionis Israel bagi pengiriman bantuan.
Dujarric menjelaskan, Zionis Israel telah mengizinkan sekitar 100 truk bantuan memasuki perlintasan Kerem Shalom/Karem Abu Salem sepanjang pekan ini, tapi tidak satu pun dari bantuan tersebut berhasil menjangkau warga Gaza.
Muatan bantuan, lanjutnya, diturunkan di area transit pos pemeriksaan untuk proses inspeksi, lalu sebagian dipindahkan ke truk dari dalam Gaza. Namun, seluruhnya masih tertahan di lokasi transit dan belum keluar dari zona itu.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Ilegal Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa
“Rute tunggal yang telah dipetakan oleh militer Israel dianggap tidak aman. Jalur tersebut padat, melewati wilayah ‘operasi militer’ serta rawan penjarahan akibat tingginya kebutuhan dan kelangkaan bantuan selama lebih dari 11 pekan,” kata Dujarric. Mengutip Xinhua.
Situasi ini semakin diperparah dengan 80 persen wilayah Gaza yang berada dalam zona perintah pengungsian atau zona agresi Zionis Israel. Kondisi tersebut memaksa lembaga-lembaga kemanusiaan untuk terus berkoordinasi dengan otoritas Zionis Israel guna memastikan keselamatan distribusi bantuan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mendesak dibukanya lebih banyak titik perlintasan bantuan kemanusiaan, termasuk untuk pasokan barang-barang komersial yang dibutuhkan warga.
Meski otoritas Zionis Israel telah menyetujui masuknya sebagian bantuan pada Senin (19/5) dan Selasa (20/5), sejumlah barang penting seperti produk kebersihan dan bahan bakar masih dilarang.
Baca Juga: Paus Leo Seru Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza
“PBB dan mitra-mitranya di Gaza telah berdialog dengan para pemimpin masyarakat setempat untuk mengurangi risiko penjarahan dan memastikan bantuan benar-benar sampai ke tangan warga,” tambah Dujarric.
Ia menegaskan, meskipun hingga Rabu pukul 06.30 waktu setempat belum ada bantuan yang keluar dari titik transit, masih ada kemungkinan truk-truk bantuan diberangkatkan jika rute yang aman telah dipastikan.
PBB menyerukan kepada komunitas internasional dan pihak-pihak terkait untuk segera membuka akses aman dan berkelanjutan bagi bantuan kemanusiaan, agar penderitaan warga Gaza dapat segera teratasi.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemarahan Internasional Meningkat setelah Pasukan Israel Tembaki Delegasi Diplomatik Eropa