Noor Ahmad : RUU Perlindungan Umat Jangan Hilangkan Aturan Penodaan Agama

Sekretaris Dewan Kehormatan Pusat, H

 

Jakarta, 24 Sya’ban 1438/22 Mei 2017 (MINA) –  Sekretaris Dewan Kehormatan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Noor Ahmad menilai rencana Kementerian Agama untuk membuat Rencana Uundang-undang (RUU) tentang Perlindungan Umat Beragama adalah bagus, akan tetapi jangan sampai menghilangkan esensi aturan tentang penodaan agama.

“Nanti harus lebih dipertegas aturan mengenai penodaan agama, karena yang menimbulkan konflik itu kan munculnya penodaan terhadap agama,” kata Noor Ahmad dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Islam MINA, Senin (22/5).

Noor Ahmad mengatakan, perlunya aturan-aturan yang jelas di dalam Undang-undang Perlindungan Umat Beragama. “Selain itu, undang-undang itu harus menjamin kehidupan umat beragama lebih aman dan terlindungi. Namun demikian, tidak harus mengatakan bahwa aliran kepercayaan adalah bagian dari agama,” katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Noor Ahmad, mengharapkan Undang-undang tentang Perlindungan Umat Beragama jangan sampai menyebabkan masuknya agama-agama baru yang  terbendung, sehingga jumlahnya akan sangat banyak yang harus dilindungi, karena dengan demikian itu menimbulkan potensi baru bagi munculnya konflik agama.

“Selain itu juga harus bisa menjamin bagaimana SKB (Surat Keputusan Bersama,red) yag sudah ada mengenai kehidupan beragama itu justru bisa dipertahankan dengan baik. Karena SKB sudah cukup bagus, yang tidak cukup bagus adalah penegakan hukum terhadap SKB tersebut,” ujar Ahmad.

Menurutnya, SKB itu justru tidak hanya pada tingkatan surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, akan tetapi juga menjadi undang-undang, sehingga lebih kuat.

“Bukan dicantumkan akan tetapi memperkuat tentang bagaimana kehidupan beragama seperti yang diatur dalam SKB Menag dan Mendagri,” tuturnya.

Dikatakan, esensinya sudah cukup bagus, akan tetapi saat ini memiliki kelemahannya yaitu pada sisi penegakan hukum. Kalau nanti menjadi undang-undang tentu akan lebih bagus. (L/R02/P2/P1)

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.