Ramallah, 17 Ramadhan 1434/25 Juli 2013 (MINA) – Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PLFP), Ahmad Saadat (kini dalam penjara Israel) mengatakan, kembali ke meja perundingan damai dengan Israel akan merusak upaya rekonsiliasi internal dengan faksi lainnya.
Saadat menyerukan kepemimpinan Otoritas Palestina untuk menghentikan negosiasi dengan Israel, menekankan negosiasi dengan pendudukan Israel membentuk ancaman besar bagi rekonsiliasi nasional, dan merupakan pelanggaran konsensus nasional,
Pengacara Buthaina Duqmaq, ketua Yayasan HAM Mandela, mengutip perkataan Saadat, “Adalah salah kembali ke perundingan di bawah inisiatif Kerry. Setidaknya, konsensus Palestina seharusnya ditaati,” Palestine Information Center (PIC) melaporkan sebagaimana dipantau Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Saadat mengatakan keputusan konsensus Palestina adalah ‘tidak kembali ke perundingan tanpa pelepasan tahanan dan berhenti dari aktivitas pemukiman ilegal Yahudi’, di mana Amerika telah berulang kali gagal membuat Israel mematuhi hukum internasional.
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida
Dia menuntut pemindahan tanggung jawab itu ke PBB dan meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab memaksa Israel menghormati resolusi legitimasi internasional.
Ketua Dewan Legislatif Palestina, Aziz Dweik mengecam keputusan gerakan Fatah untuk kembali ke perundingan setelah dua puluh tahun penuh kegagalan, disaat Israel melanjutkan kegiatan pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Palestina dan terus menahan ribuan orang warganya.
Dweik mengatakan kepada PIC, perundingan ini hanya akan membuang-buang waktu dan hasil yang tidak jelas mengingat Israel terus melanjutkan dan menambah pemukiman ilegal Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds.
Mengenai rekonsiliasi Palestina, Dweik menegaskan hal yang sama seperti Saadat, kembali ke perundingan dengan penjajah Israel akan memberikan hambatan baru untuk proses rekonsiliasi nasional Palestina. (T/P03/P02)
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)