Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Pemimpin Muslim Dunia Umrah Akhir Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 2 Juli 2016 - 21:46 WIB

Sabtu, 2 Juli 2016 - 21:46 WIB

347 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Melaksanakan ibadah utama pada bulan suci Ramadhan, yakni umrah ke Baitullah, menjadi pilihan para pemimpin Muslim dunia.

Ada dorongan spiritual umrah Ramadhan yang senilai dengan “haji bersama Nabi”. Sehingga bersedia meninggalkan kesibukan pekerjaan untuk berziarah ke tanah suci Makkah Al-Mukarramah.

Termasuk yang dilakukan Presiden Sudan Omar Hassan Al-Bashir yang berumrah akhir Ramadhan ini, Sudan Tribunne melaporkan.

Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung

Lainnya, adalah Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Qatar, Sheikh Abdullah bin Nasser Al Thani, serta Ketua Majelis Nasional Kuwait Marzouq Ali Al-Ghanim.

Presiden Sudan Al-Bashir memang secara berkala melakukan umrah setiap tahun. Kali ini dia didampingi oleh Menteri Luar Negeri Ibrahim Ghandour dan staf Presiden Fadel Abdallah Fadel.

Tidak disebutkan oleh media, apakah kunjungan para pejabat negeri Muslim itu akan juga mengadakan diskusi politik dengan Raja Saudi.

Sementara itu, Perdana Menteri Bangladesh Hasina Wazed melakukan Umrah selama dia mengunjungi Arab Saudi.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Pesawatnya mendarat di kota Jeddah pada Jumat malam (1/7/2016) kemarin, dan ia diterima oleh Putera Mahkota Muhammad bin Nayef bin Abdulaziz.

Dia meninggalkan Dhaka ibukota Bangladesh untuk kunjungan lima hari atas undangan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud sekitar.

Hasina begitu sampai di Makkah Sabtu dini hari langsung melakukan ibadah umrah bersama sejumlah stafnya. Ikut serta dalam rombongan di antaranya adiknya Sheikh Rehana, Menteri Luar Negeri Abu Hassan Mahmood Ali, dan pejabat tinggi negara lainnya.

Ini adalah kunjungan pertama Hasina ke Arab Saudi sejak Raja Salman naik tahta. Dia terakhir mengunjungi Saudi pada November 2013 untuk melakukan umrah juga.

Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel

PM Hasina dalam perjalanan umrahnya, juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Raja Saudi pada Ahad (3/7/2016) besok di Jeddah. Menurut pihak Kemenlu Bangladesh, kedua pemimpin akan membahas isu-isu kepentingan bilateral, regional, serta isu-isu internasional.

Kerjasama kebudayaan, teknologi informasi dan komunikasi juga diharapkan akan ditandatangani selama kunjungannya itu, ujar Menlu Mahmood Ali.

Pada hari Senin (4/2/2016), perdana menteri Bangladesh dijadwalkan untuk berziarah ke Madinah dan mengunjungi makam Nabi Muhammad. Dia dan rombongan akan kembali dari Madinah ke Dhaka pada Selasa malam (5/6/2016) mendatang.

Pejabat Muslim lainnya adalah Menteri Besar Provinsi Sindh Pakistan, Syed Qaim Ali Shah, juga meninggalkan negaranya sejak Jumat sore (1/7/2016) kemarin untuk melakukan umrah akhir Ramadhan.

Baca Juga: Catatan Perjalanan Dakwah ke Malaysia-Thailand, Ada Nuansa Keakraban Budaya Nusantara

Seorang juru bicara Sindh mengatakan, Gubernur Ali Shah menyempatkan untuk melakukan pertemuan penting dengan stafnya untuk membahas beberapa isu penting seperti soal hukum, ketertiban dan layanan kota.

Seusai pertemuan dengan pejabat tinggi provinsi, pun memohon diri dengan memohon doa untuk perjalanannya ke kiblat Muslimin. Para pejabat pun memintakan doa Menteri Besar dari tanah suci, dari tempat-tempat mustajab, untuk kebaikan mereka dan negerinya.

Menteri Besar dijadwalkan melaksanakan umrah dan kembali pada 5 Juli mendatang.

Umrah akhir Ramadhan tentu menjadi daya Tarik iman tersendiri bagi umat Islam yang memiliki kemampuan melakukan perjalanan ke tanah suci itu. Maka, tidak sedikit tokoh Muslim dunia yang berkali-kali pergi umrah pada akhir Ramadhan.

Baca Juga: Pengabdian Tanpa Batas: Guru Honorer di Ende Bertahan dengan Gaji Rp250 Ribu

Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy Allahu yarham, pun semasa hidupnya jika dalam keadaan sehat, selalu menupayakan diri berangkat umrah, menghadap Sang Pencipta di tanah suci, memanjatkan doa bagi kemaslahatan dan kejayaan Islam dan Muslimin, serta berkunjung ‘menemui’ Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alahi Wasallam.

Imaam Hamidy tak kuasa menahan derai airmata manakala ‘mengunjungi’ baginda Nabi di Masjid Nabawi. Betapa ia membawa beban berat atas problematika umat Islam yang masih centang perenang dalam perjuangannya.

“Ya Allah hidupkanlah Jama’ah Muslimin, tolonglah perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan tolonglah perjuangan Muslim di negeri-negeri lainnya,” itu antara lain doa yang ia panjatkan di tanah suci.

Pantauan media menyebutkan, jamaah umrah bergabung dengan jamaah lainnya memenuhi Masjidil Haram pada malam-malam Lailatul Qadar.

Baca Juga: RSIA Indonesia di Gaza, Mimpi Maemuna Center yang Perlahan Terwujud

Diberitakan, hampir dua juta umat Islam memenuhi Masjid Haram untuk mengikuti shalat tarawih pada malam ke-27 Ramadhan yang bertepatan pada Jumat 1 Juli 2014 tadi malam.

Malam 27 Ramadhan diyakini malam Lailatul Qadar sehingga diburu umat Islam, khususnya yang tinggal di sekitar Mekkah, untuk melaksanaan shalat tarawih berjamaah, berdzikir dan berdoa, dalam dekapan i’tikaf Ramadhan.

Mereka semua memenuhi anjuran Nabi dalam sabdanya, “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (H.R. Bukhari).

Semoga kelak suatu masa kita pun dapat menikmati nikmatnya nuansa Lailatul Qadar dalam ibadah umrah di akhir Ramadhan. (P4/R03)

Baca Juga: Menyelami Surga Tersembunyi di Aceh Barat Daya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia