Kairo, 30 Rajab 1435/29 Mei 2014 (MINA)- Kandidat pemilu presiden Mesir, Hamden Sabahi tidak menanggapi tekanan dari para pendukungnya untuk menarik diri dari pemilihan presiden. Ia memutuskan untuk melanjutkan kampanye meskipun melihat faktanya Komisi Pemilihan Tinggi menolak memperpanjang masa voting, menurut laporan diajukan pada halaman Facebook Gerakan 6 April.
Meskipun semua tekanan meminta agar dia menarik diri dari pemilihan presiden, Sabahi mengumumkan, ia akan tetap berkomitmen atas pencalonannya dan akan melanjutkan keterlibatannya dalam “permainan pemilu berdarah” setelah menerima rentetan panggilan yang memintanya untuk tetap tenang dan tidak mengekspos kekurangan dalam kudeta yang didukung pemerintah, menurut sumber-sumber informasi. Sebagaimana di laporkan Middle East Monitor (MEMO), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia juga mengatakan, “Rasa tanggung jawab dan tugas mendorong saya untuk melanjutkan apa yang sudah kita mulai berdasarkan yang kita yakini untuk ke jalan demokrasi walaupun berbeda dengan kehendak tiran.”katanya.
Direktur Kampanye Kantor Informasi Sabahi di Alexandria, Islam Al-Hadri yang secara resmi berwenang mewakili dirinya dalam Komite Tinggi untuk Pemilihan Presiden mengumumkan, ia akan membekukan kegiatan kampanye dan secara permanen akan menarik diri dari kegiatan tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Puluhan peserta muda dalam kampanye Sabahi berkumpul di pagi hari, di depan markas kampanyenya yang terletak di Lebanon Square di Gubernuran Giza yang menuntut Sabahi undur diri dari pemilihan presiden.
Perwakilan Sabahi mengumumkan, mereka akan memboikot hari ketiga pemilu dan ini ditanggapi oleh calon presiden (Al-Sisi), yang mengatakan akan mengumumkan posisi terakhirnya selama konferensi pers pada kamis (28/5).
Dalam sebuah pernyataan, Kamis malam, polisi membebaskan 14 anggota kampanya yang ditangkap di sebuah pertemuan di Al Matariyyah, timur kaioro, setelah para tahanan menekan aparat keamananan.
Pernyataan itu menambahkan, para anggota kampanye terkejut ketika mereka dicegat oleh penyidik bersenjata saat bepergian di mikrolet. Kelompok tersebut dipaksa untuk pergi ke kantor polisi El – Amiriya di mana mereka dituduh menghalangi jalan, memprotes dan mengutuk Departemen Dalam Negeri. Anggota kampanye juga ditangkap setelah mendokumentasikan pelanggaran-pelanggaran selama proses pemilu.(T/Nidiya/R2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)