SADARNYA UMAT TERHADAP SYARIAT AWAL TERBEBASNYA AL-AQSHA

Ustadz Ali Romli, Pengasuh Ponpes Hidayatullah Yukum Jaya Lampung saat memberikan tausiyahnya pada Tabligh AKbar yang diadakan Jama'ah Muslimin (hizbullah) Lampung, Ahad, (18/1). Photo By : Hadis/MINA
Ustadz Ali Romli, Pengasuh Ponpes Hidayatullah Yukum Jaya Lampung saat memberikan tausiyahnya pada Tabligh AKbar yang diadakan Jama'ah Muslimin (hizbullah) Lampung, Ahad, (18/1). Photo By : Hadis/MINA
Ustadz Ali Romli, Pengasuh Ponpes Hidayatullah Yukum Jaya Lampung saat memberikan tausiyahnya pada Tabligh Akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin Lampung, Ahad, (18/1). (Foto: Hadis/MINA)

Bandar Lampung,  17 Rabi’ul Awwal 1436/18 Januari 2015 (MINA) – Seorang dai Indonesia mengatakan, munculnya pembebas Al-Aqsha diawali dengan proses panjang kesadaran umat kepada syariat Allah.

Demikian dikatakan Ustadz Ali Romli, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya pada Tabligh Akbar di Masjid Al-Fatah, Lampung Tengah, Ahad (18/1).

“Munculnya pembebas Al-Aqsha seperti Sholahuddin Al-Ayyubi itu diawali proses panjang kesadaran umat terhadap syariat, perhatian yang serius kepada sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam,“ kata Ali dihadapan ratusan Jama’ah Tabligh Akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) bekerjasama dengan Organisasi Islam Muhammadiyyah, Hidayatullah, dan Majelis Taklim Al-Falah Lampung Tengah.

Menurutnya, kejayaan umat menjadi yang paling mulia dimulai dengan kesadaran dan kesungguhan untuk kembali kepada syariat.

Namun faktanya,tambah Ali, pemimpin umat Islam sekarang mencampakkan fungsi Al-Qur’an, sehingga pantas jika Allah tidak memberikan kemenangan kepada umat Islam.

“Hendaknya kita bersungguh-sungguh kembali kepada apa yang menjadikan umat sebelum kita jaya, yakni Al-Qur’an,“ tambah Ali yang juga pengasuh Kajian Tafsir Ibnu Katsir di Lampung Tengah itu.

Kembali kepada Al-Qur’an menurut Ali juga merupakan kekuatan bagi umat Islam menuju kejayaan umat Islam di akhir zaman yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ali mengingatkan kaum muslimin untuk tidak saling menjatuhkan, mencemooh, apalagi mengkafirkan satu sama lain.

“Mari kita sambut Khilafah A’la Minhajin Nubuwwah dengan kembali kepada syariat bersama-sama bergandeng tangan, di sinilah ukhuwah kita, tidak saling mencemooh, saling menjatuhkan, apalagi mengakfirkan sesama umat Islam, melainkan kita kembali menegakkan Islam ini dengan saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa,“ ujarnya.(L/K08/R05)

 

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0