Baghdad, MINA – Politisi dan Pemimpin milisi Gerakan Sadrist Irak Muqtada Al-Sadr menyerukan “pawai sejuta orang” untuk menolak kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak, beberapa hari setelah parlemen negara itu memberikan suara untuk mengusir pasukan asing dari Irak.
“Langit, tanah, dan kedaulatan Irak dilanggar setiap hari oleh pasukan pendudukan,” kata Sadr di Twitter, Selasa (14/1), demikian Al Jazeera melaporkan.
Pemimpin blok politik Sairoon itu mengatakan kepada rakyat Irak untuk mengadakan “satu juta orang, demonstrasi damai, bersatu untuk mengutuk kehadiran Amerika dan pelanggarannya”, tanpa menentukan tanggal atau lokasi untuk pawai.
Pada 5 Januari, parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang meminta pemerintah untuk mengusir pasukan asing dan membatalkan permintaan bantuan dari koalisi pimpinan AS yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Baghdad untuk memerangi kelompok ISIS.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sekitar 5.000 tentara AS berada di Irak. sebagian besar dari tentara yang datang ke Irak dalam status penasehat untuk membantu Pasukan Mobilisasi Populer yang didukung Iran (PMF atau Hashd al-Shaabi).
PMF berperang melawan ISIS dari tahun 2014 hingga 2017. (T/RI-1/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon