Yerikho, 8 Muharram 1436/01 November 2014 (MINA)- Perunding Palestina Saeb Erekat mengatakan, pihaknya menutut pemerintah Israel agar sepenuhnya bertanggung jawab atas pudarnya proses perdamaian dengan Palestina.
“Pudarnya proses perdamaian dilihat dari kegiatan yang sedang berlangsung yaitu pembangunan permukiman Yahudi, pelanggaran terhadap masjid Al-Aqsa, pemindahan warga Palestina dan mengambil alih rumah dengan perampasan tanah, pembongkaran rumah, dan pengepungan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza,” kata Saeb, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Pernyataan Erekat disampaikan saat pertemuan dengan direktur politik dari Kementerian Luar Negeri Perancis dan konsul Prancis di Palestina, delegasi dari parlemen Jerman, presiden Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia, Karim Lahadji dan wakil presiden federasi ,Shawan Jabarin .
“Pemerintah Israel sengaja untuk menghancurkan solusi dua-negara dan memaksakan pemisahan di tanah Palestina yang diduduki,” kata Erekat.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Erekat menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengakui negara Palestina yang sejak 1967 dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya.
“Dengan pengakuan Swedia baru-baru ini terhadap Palestina, hal ini sejalan dengan hukum internasional,” ujar Saeb. (T/P010/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah