Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sakit Bukan Selalu Takdir, Tapi Gaya Hidup yang Diabaikan

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 46 detik yang lalu

46 detik yang lalu

0 Views

Sakit adalah ujian (foto: ig)

TAK SEDIKIT orang yang beranggapan bahwa sakit adalah takdir yang tak bisa dihindari. Padahal, dalam banyak kasus, sakit datang karena kita sendiri yang lalai menjaga amanah tubuh yang telah Allah titipkan. Gaya hidup yang semrawut, pola makan sembarangan, dan kurang gerak, sering kali menjadi pemicu utama datangnya penyakit. Lalu ketika tubuh merintih kesakitan, barulah kita teringat bahwa sehat adalah nikmat yang sering disia-siakan.

Islam sangat mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan sebagai bagian dari ibadah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu” (HR. Bukhari). Artinya, menjaga kesehatan bukan hanya urusan dunia, tapi juga perintah agama. Menyia-nyiakan tubuh sama saja dengan mengabaikan amanah Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban.

Kita sering mengeluh sakit kepala, lemas, atau mudah marah, padahal itu bisa jadi akibat dari begadang, kurang air putih, atau terlalu banyak makanan instan. Namun, alih-alih introspeksi, kita justru menyalahkan cuaca, stres, atau bahkan takdir. Padahal Allah sudah berulang kali menyuruh kita untuk makan yang baik dan halal, hidup seimbang, dan menjauhi sesuatu yang membahayakan. Sungguh, siapa menabur kebiasaan buruk, maka akan menuai kesakitan.

Sakit tidak selalu datang dari luar, kadang ia muncul dari kelalaian harian yang terus diulang. Duduk terlalu lama, jarang bergerak, tidur larut malam, atau tak pernah memeriksa kesehatan adalah jalan pintas menuju penyakit. Al-Qur’an sudah memperingatkan: “Janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan” (QS. Al-Baqarah: 195). Namun sayang, ayat ini lebih sering kita lupakan daripada kita tadabburi.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Reproduksi Secara Islami dan Alami

Sebagian orang sibuk bekerja siang malam demi mengejar dunia, tetapi lupa menjaga ritme tubuh yang lemah. Padahal harta bisa dicari, tetapi kesehatan tak bisa dibeli. Allah tak pernah menzalimi hamba-Nya, yang seringkali menzalimi tubuh kita adalah diri kita sendiri. Maka jangan menyalahkan takdir, bila kita sendiri yang mengundang penyakit.

Mulailah dari hal sederhana: cukup tidur, minum air putih, hindari rokok dan junk food, serta perbanyak aktivitas fisik. Sehat itu sunnah, bahkan bagian dari jalan menuju ibadah yang khusyuk dan amal yang produktif. Rasulullah SAW adalah suri teladan dalam menjaga kesehatan, dari cara makan, tidur, hingga menjaga emosi. Mengikuti sunnah beliau berarti menjaga tubuh tetap bugar dan jiwa tetap tenang.

Ingatlah, hidup ini bukan hanya soal panjang umur, tapi bagaimana kita bisa memaksimalkan usia dalam kondisi yang kuat dan sehat. Sakit boleh datang sebagai ujian, tapi jangan jadikan kebodohan gaya hidup sebagai alasan menyalahkan takdir. Berdoa agar sehat itu penting, tapi menjaga kesehatan dengan ilmu dan disiplin juga bagian dari iman. Maka bertakwalah kepada Allah dengan cara menjaga nikmat-Nya yang bernama tubuh.

Jangan tunggu sakit baru sadar akan pentingnya sehat. Jangan tunggu diagnosa dokter baru tergerak untuk berubah. Sehat adalah investasi akhirat, karena badan yang kuat akan mampu bersujud lebih lama, bekerja lebih optimal, dan menolong lebih banyak orang. Maka hari ini, marilah kita bersyukur bukan hanya dengan lisan, tapi juga dengan menjaga tubuh—amanah Allah yang tak ternilai.[]

Baca Juga: BPJS Kesehatan Jelaskan Jenis Layanan yang Tidak Dijamin

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Health
MINA Health
Kolom
Kolom