Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saksi di Hadapan Allah: Bukti Pembelaan Muslim untuk Palestina dan Masjid Al-Aqsa

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Masjid Al-Aqsa. (FOTO:© svarshik/stock.adobe.com)

Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Sebagai kiblat pertama umat Islam, ia menjadi simbol peradaban, iman, dan perjuangan yang senantiasa terjaga dalam hati kaum Muslimin. Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala memuliakan Masjid Al-Aqsa dengan menyebutnya sebagai “masjid yang diberkahi sekelilingnya” (QS. Al-Isra: 1). Keberkahan ini tidak hanya meliputi nilai spiritualnya, tetapi juga tanggung jawab besar umat Islam untuk menjaga dan membelanya.

Pembelaan terhadap Palestina, khususnya Masjid Al-Aqsa, bukan hanya persoalan politik, tetapi juga akidah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian bersusah-payah untuk melakukan perjalanan kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjid Al-Aqsa” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan kedudukan Al-Aqsa sebagai bagian integral dari keimanan seorang Muslim.

Di akhirat kelak, segala amal dan usaha yang dilakukan manusia akan dipertanggungjawabkan. Allah Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami bangkitkan di setiap umat seorang saksi atas mereka dari kalangan mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas umat ini” (QS. An-Nahl: 89). Ayat ini mengingatkan bahwa setiap tindakan umat Islam, termasuk pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa, akan menjadi saksi yang menentukan kedudukan mereka di sisi Allah.

Pembelaan terhadap Palestina mencakup berbagai aspek, mulai dari doa, dukungan moral, hingga kontribusi nyata dalam bentuk harta dan waktu. Dalam Islam, doa adalah senjata yang paling ampuh. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Doa adalah ibadah” (HR. Tirmidzi). Berdoa untuk keselamatan Palestina dan kemerdekaan Al-Aqsa adalah wujud solidaritas yang langsung terhubung dengan langit.

Baca Juga: Ketika Syahwat Makan Menguji Para Penghafal Al-Qur’an

Selain doa, umat Islam juga diwajibkan untuk membantu saudara-saudara seiman yang tertindas. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara” (QS. Al-Hujurat: 10). Persaudaraan ini menuntut setiap Muslim untuk tidak berdiam diri saat menyaksikan kezaliman. Berbagai bentuk kontribusi, seperti mendukung lembaga amal yang membantu rakyat Palestina, merupakan implementasi nyata dari persaudaraan ini.

Masjid Al-Aqsa memiliki sejarah panjang sebagai tempat perjuangan para nabi dan orang-orang saleh. Di sana, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam memimpin para nabi dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Ini menandakan bahwa Al-Aqsa adalah pusat spiritual yang menghubungkan ajaran tauhid dari berbagai generasi. Membelanya berarti menjaga warisan tauhid dan keimanan yang telah diturunkan Allah sejak zaman dahulu.

Allah Ta’la telah menjanjikan kemenangan bagi orang-orang yang bersabar dan berjuang di jalan-Nya. Firman-Nya, “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad: 7). Janji ini menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk terus berjuang, baik melalui ucapan, tindakan, maupun kontribusi nyata demi menjaga Masjid Al-Aqsa.

Pada hari kiamat, pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa akan menjadi saksi atas keimanan seseorang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa mati tanpa pernah berperang (di jalan Allah) atau berniat untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan” (HR. Muslim). Meski tidak semua Muslim mampu terlibat langsung, niat dan usaha dalam mendukung Palestina adalah bagian dari jihad fi sabilillah.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-26] Setiap Kebaikan adalah Sedekah

Selain itu, membela Masjid Al-Aqsa adalah bentuk melawan kezaliman, yang sangat ditekankan dalam Islam. Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah kalian cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kalian disentuh api neraka” (QS. Hud: 113). Berdiri melawan penindasan adalah salah satu ciri seorang Muslim yang sejati.

Islam juga mengajarkan keseimbangan dalam perjuangan, termasuk menjaga hati agar tidak lelah dalam upaya membela Al-Aqsa. Firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d: 11). Oleh karena itu, perjuangan ini memerlukan pembaruan niat dan semangat yang terus-menerus.

Kesatuan umat Islam adalah kunci dalam pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa. Allah Ta’ala memerintahkan umat-Nya untuk bersatu dan tidak bercerai-berai (QS. Ali Imran: 103). Dengan bersatu, kekuatan umat Islam akan lebih besar dalam melawan ketidakadilan yang menimpa Palestina.

Sebagai saksi di hadapan Allah, pembelaan ini juga mencakup upaya mendidik generasi penerus tentang pentingnya Masjid Al-Aqsa. Pengetahuan ini akan menjadi bekal bagi mereka untuk melanjutkan perjuangan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari). Mengajarkan nilai-nilai Al-Qur’an, termasuk pentingnya Al-Aqsa, adalah investasi jangka panjang.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

Peran media juga sangat penting dalam pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa. Sebagai Muslim, kita harus menggunakan teknologi untuk menyuarakan kebenaran dan melawan propaganda yang menyesatkan. Firman Allah, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka apa saja yang kamu sanggupi dari kekuatan dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang” (QS. Al-Anfal: 60). Kekuatan ini termasuk informasi yang benar dan akurat.

Penting untuk diingat bahwa pembelaan terhadap Al-Aqsa bukanlah sekadar tugas individu, tetapi tanggung jawab kolektif umat Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang, cinta, dan empati mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh turut merasakan sakit dengan demam dan tidak bisa tidur” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada akhirnya, setiap amal yang dilakukan untuk membela Masjid Al-Aqsa akan dihitung di sisi Allah sebagai amal kebaikan. Allah Ta’ala berfirman, “Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya” (QS. Az-Zalzalah: 7). Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang akan menjadi saksi atas pembelaan terhadap Palestina dan Masjid Al-Aqsa di hadapan Allah kelak.

Masjid Al-Aqsa adalah amanah bagi umat Islam di seluruh dunia. Menjaga dan membelanya adalah bentuk nyata dari cinta kita kepada Allah, Rasul-Nya, dan saudara-saudara kita di Palestina. Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan ikhlas akan menjadi saksi abadi di hadapan Allah Ta’ala.[]

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda