Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saling Tembak Thailand-Kamboja, Lebih dari 135.000 Orang Mengungsi

Ali Farkhan Tsani Editor : Rudi Hendrik - 27 detik yang lalu

27 detik yang lalu

0 Views

(Financial Times)

Phnom Penh, MINA – Konflik Thailand dan Kamboja berupa saling bakutembak di sepanjang perbatasan yang disengketakan pada hari kedua, Jumat (25/7), mengakibatkan puluhan orang dilaporkan tewas dan lebih dari 135.000 warga sipil mengungsi.

Ketegangan antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini memanas selama berbulan-bulan akibat sengketa wilayah perbatasan darat mereka yang membentang sepanjang 800 kilometer.

CNN melaporkan, sebagian perbatasan dibatasi oleh Prancis, bekas penguasa kolonial Kamboja, dan membentang di dekat beberapa situs keagamaan penting secara arkeologis yang diklaim oleh kedua negara.

Bentrokan pecah pada Jumat pukul 4.30 pagi waktu setempat, setelah Kamboja memulai penembakan, menggunakan senjata ringan dan senjata berat, ungkap Kolonel Richa Sooksuwanon, wakil juru bicara tentara Thailand.

Baca Juga: Kapal Kemanusiaan ‘Handala’ Kembali Lanjutkan Misi ke Gaza Usai Putus Komunikasi

Tentara Thailand merespons dengan tembakan artileri, ujarnya.

Bentrokan terjadi di dua lokasi di Provinsi Ubon Ratchathani dan satu lokasi di Provinsi Surin, kata Tentara Thailand, sambil memperingatkan masyarakat untuk menghindari daerah tersebut.

Tembakan senjata berat dan roket telah dilaporkan berasal dari Kamboja, katanya.

Tentara Thailand juga memperingatkan bahwa pasukannya sedang melakukan operasi penjinakan bom dan mengevakuasi jenazah dari distrik Kantharalak yang terkena roket Kamboja pada hari Kamis.

Baca Juga: Ikuti Langkah Prancis, Kanada Akan Akui Negara Palestina

Bentrokan hari Kamis diwarnai dengan saling serang senjata ringan dan tembakan roket antara Thailand, sekutu perjanjian Amerika Serikat, dan negara tetangganya yang lebih kecil, Kamboja.

Thailand kemudian menerbangkan jet F-16 dan mengebom apa yang disebutnya sebagai target militer di Kamboja.

Kedua negara juga memiliki hubungan dekat dengan Tiongkok, yang, bersama dengan AS, telah menyerukan de-eskalasi. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: USAID Sebut Tidak Ada Bukti Hamas Curi Bantuan di Gaza

Rekomendasi untuk Anda