Riyadh, MINA – Raja Salman bin Abdulaziz dalam pembicaraan telepon dengan Presiden AS Donald Trump, Jumat (8/5) menegaskan kembali hubungan kuat Arab Saudi-Amerika Serikat.
Dalam pembicaraan, kedua pemimpin menegaskan kembali hubungan bersejarah dan strategis antara kedua negara. Saudi Press Agency melaporkan.
Keduanya menyatakan keinginan untuk melanjutkan upaya bersama meningkatkan keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Raja Salman menggarisbawahi upaya Kerajaannya untuk mencapai solusi politik yang komprehensif di Yaman dan merujuk pada inisiatif gencatan senjata koalisi Arab dalam mendukung seruan utusan khusus PBB untuk perdamaian di Yaman.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sementara itu, Presiden Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat berkomitmen untuk melindungi kepentingannya dan keamanan sekutunya dan tekadnya untuk menghadapi segala sesuatu yang mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitas di kawasan.
Trump berjanji dukungan AS untuk upaya yang dilakukan dalam mencapai solusi politik untuk krisis Yaman.
Sebuah pernyataan dari Gedung Putih juga dikeluarkan setelah pembicaraan tersebut.
“Presiden Donald Trump berbicara dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Kerajaan Arab Saudi. Presiden dan King Salman membahas perkembangan positif terbaru dalam mengalahkan pandemi coronavirus dan membangkitkan kembali ekonomi global,” menurut pernyataan dari Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Judd Deere.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya stabilitas di pasar energi global, dan menegaskan kembali kemitraan pertahanan Amerika Serikat-Saudi yang kuat. Presiden dan King Salman juga membahas isu-isu regional dan bilateral penting lainnya dan kerja sama mereka masing-masing sebagai pemimpin G7 dan G20,” tambah Deere. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata