Sambal Pun Disukai di Rusia

Sajian Nasi Goreng dan Sate Ayam di Pekan Kuliner Indonesia di . (Foto: KBRI )

Moskow, MINA – Selain masakan-masakan Indonesia yang disajikan, sambal pun disukai di Rusia. Rasa pedas tidak dihiraukan dan sepertinya terasa enak dimakan oleh orang-orang Rusia yang mengunjungi Pekan Kuliner Indonesia di Restoran “Buloshnaya”, Moskow yang berlangsung 6-9 Desember 2017.

Deputi Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Alexander A. Pankin dan Walikota Star City dari kota kosmonot di luar kota Moskow Valery I. Tokarev yang datang ke Pekan Kuliner Indonesia ini terlihat menikmati sajian masakan Indonesia, termasuk sambal, demikian keterangan pers yang diterima MINA, Ahad (10/12).

“Mereka mengambil sambal lebih banyak dari saya, padahal sudah saya ingatkan itu pedas. Anehnya Walikota Star City yang belum pernah ke Indonesia dan belum pernah makan masakan Indonesia sepertinya tidak merasakan pedas,” ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi terheran-heran saat makan bersama mereka.

Dubes Wahid menyatakan memang dalam dua kali diselenggarakannya Festival Indonesia di Moskow, sambal merupakan salah satu produk yang cepat habis.

Pekan Kuliner diselenggarakan oleh bekerja sama dengan restoran Rusia papan atas “Buloshnaya”. Dalam acara tersebut disajikan berbagai jenis masakan Indonesia mulai dari lumpia, martabak, gado-gado, asinan, nasi goreng, sate ayam, daging balado, hingga pisang goreng dan kue lapis.

Masakan-masakan Indonesia diolah dan disiapkan oleh para juru masak profesional “Indonesia Satu” yang berbasis di Belanda. Mereka adalah Renu Lubis, Titi Waber, Ida Rosadi dan Eduard Rusdi.

Olga Merkulova, warga Rusia yang belum pernah ke Indonesia dan pertama kali merasakan kuliner Indonesia sangat terkesan datang ke Pekan Kuliner Indonesia. Dia makan nasi goreng, sate ayam dan goreng pisang.

“Ini sangat menyenangkan. Saya juga menyaksikan penampilan tarian-tarian Indonesia yang bagus sekali. Seorang wisatawan Rusia yang akan ke Indonesia tentunya sudah ada. Saya akan ke Indonesia tahun depan,” kata Olga.

Saat membuka acara, Duta Besar Wahid Supriyadi mengatakan Pekan Kuliner ini ditujukan untuk lebih memperkenalkan cita rasa kuliner Indonesia kepada masyarakat Rusia.

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi, termasuk kulinernya yang sangat kaya yang dapat dinikmati wisatawan asing. Dalam daftar 50 makanan paling enak di dunia yang dihimpun CNN, rendang dan nasi goreng dari Indonesia menduduki peringkat teratas.

“Kami sengaja menghadirkan Pekan Kuliner ini agar masyarakat Rusia dapat merasakan kelezatan masakan Indonesia, sehingga ketika ke Indonesia tidak hanya untuk menikmati pantai, tetapi sekaligus wisata kuliner,” kata Dubes Wahid Supriyadi.

Masyarakat Rusia menyukai masakan-masakan oriental. Peluang pasar Rusia bagi masakan Indonesia sangat besar. Diperkirakan lebih dari 100 ribu warga Rusia berkunjung ke Indonesia tahun ini. Pada periode Januari-Oktober 2017 sudah tercatat 90 975 wisatawan Rusia datang ke Indonesia, atau naik sekitar 50% dan merupakan kenaikan tertinggi dari seluruh dunia.

Dubes Wahid mengharapkan setelah Pekan Kuliner Indonesia ini akan muncul restoran Indonesia di Rusia, apalagi beberapa restoran lokal sudah mulai menyajikan beberapa menu Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng dan sate. Hingga saat ini belum ada satu pun restoran Indonesia yang representatif di Rusia.

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Alexander A. Pankin yang sudah sering ke Indonesia dalam sambutan pembukaan Pekan Kuliner Indonesia ini menyampaikan dukungan adanya restoran Indonesia di Moskow.

Pemilik restoran “Buloshnaya”, Ksenia V. Karaulova berjanji akan membuka restoran Indonesia di Moskow. Untuk sementara pihaknya akan menampilkan beberapa menu Indonesia di restorannya, seperti nasi goreng plus sate, gado-gado dan pisang goreng.

Selama penyelengaraan Pekan Kuliner, para pengunjung tidak hanya menikmati kuliner Indonesia, tetapi juga berkesempatan melihat bagaimana cara memasak masakan Indonesia melalui demo masak. Bahkan ada sesi khusus yang diperuntukkan bagi kalangan wartawan kuliner.

Selain itu, para pengunjung juga merasakan nuansa Indonesia dengan adanya dekorasi dan iringan musik, serta penampilan sejumlah tarian tradisional Indonesia, meskipun di luar jendela salju turun cukup lebat di tengah musim dingin di Moskow. (R/R01/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.