Frankfurt, Jerman, MINA – Dalam rangka menyambut Bulan Ramadhan 1442 H, KJRI Frankfurt, Jerman, bekerja sama dengan Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCIM) se-Eropa dan pihak-pihak lain, menggelar pengajian daring bertajuk “Persiapan Ramadhan dan Perkembangan Dakwah di Negara Barat di tengah Pandemi,” Rabu (7/4).
Konsul Jenderal RI di Frankfurt, Acep Somantri dalam sambutannya menyatakan kesiapannya untuk mendukung berbagai kegiatan Ramadhan yang diselenggarakan oleh masyarakat Indonesia di wilayah kerja.
“Saya siap untuk melakukan Safari Ramadhan ke berbagai kota untuk mengunjungi dan bersilaturahmi dengan masyarakat Indonesia pada bulan Ramadhan nanti. Tentunya jika situasi sudah memungkinkan dan dengan menerapkan protokol kesehatan,“ kata Konsul Jenderal RI sebagaimana keterangan tertulis KJRI Frankurt.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Nusantara Foundation, Ustadz Dr. Shamsi Ali atau yang lebih dikenal dengan Imam Shamsi Ali hadir secara daring sebagai narasumber.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Imam Shamsi Ali mengajak umat Muslim peserta pengajian untuk menjadikan puasa pada bulan Ramadhan nanti sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Allah SWT.
“Jadikan bulan Ramadhan sebagai momen untuk spiritual transformation, bertransformasi menjadi manusia yang lebih baik. Inshaallah jika hati dan pikiran kita terhubung dengan Allah SWT melalui puasa dan ibadah di bulan Ramadhan nanti, kita akan memiliki motivasi hidup yang luar biasa dan bisa menghadapi tekanan dari pandemi yang sedang terjadi,” ujarnya.
Wilayah Kerja KJRI Frankfurt mencakup enam negara bagian yang terletak di sebelah selatan Jerman yaitu Hesse, Baden Württemberg, North Rhine Westphalia, Bavaria, Rhineland Palatinate dan Saarland.
Jumlah WNI di wilayah kerja KJRI Frankfurt tercatat 14.305 orang. Ini merupakan jumlah terbesar di wilayah Eropa setelah Belanda dan Inggris.(R/R1/P2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas